Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/06/2020, 20:04 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Editor

Halo Prof

Konsultasi kesehatan tanpa antre dokter

Temukan jawaban pertanyaanmu di Kompas.com

KOMPAS.com - Kerontokan rambut pada usia muda memang sangat meresahkan. Hal inilah yang mendorong seorang pembaca Kompas.com bernama Teodorikus Hanpalam untuk bertanya ke rubrik Halo Prof! Berikut pertanyaannya:

"Assalamualaikum. Selamat malam, Dok. Saya seorang mahasiswa, mau berkonsultasi mengenai rambut saya yang mengalami kerontokan dan mulai terjadi kebotakan pada 1-2 tahun terakhir. Selama ini menggunakan merek sampo yang sama. Padahal umur saya masih 23 tahun. Mohon solusi dan pencerahannya, Dok."

Pertanyaan ini dijawab langsung oleh dr. Jonathan Subekti, Sp.KK, B.Med.Sc, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari RS Pondok Indah – Bintaro Jaya. Berikut paparannya:

Halo Bapak Teodorikus Hanpalam.

Baca juga: Halo Prof! Apakah GERD Bisa Ditandai dengan Sakit Kepala?

Sebanyak 85 persen pria akan mengalami kerontokan rambut dan bisa sampai kebotakan di usia 50 tahun. Namun, ada juga pria yang mengalami masalah rambut ketika umurnya menginjak 20 tahun.

Kebotakan pada pria dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti bertambahnya usia, genetik atau keturunan, konsumsi obat tertentu, kurang gizi, stres, proses autoimun, dan kelainan pada kulit kepala.

Apabila Bapak masih berusia muda, memiliki orang tua dengan keluhan serupa, dan tidak memiliki faktor di atas (selain faktor keturunan), kemungkinan besar Bapak mengalami salah satu tipe kebotakan yang paling sering muncul pada pria yang disebut male pattern hairloss (MPHL) atau androgenetic alopecia (AGA).

Pada kondisi ini, rambut mulai menipis pada bagian depan dan puncak kepala.

Baca juga: Halo Prof! Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan untuk Pelajar?

Saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan MPHL. Namun, terdapat beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk memperlambat prosesnya, seperti:

  • Menghindari menggunakan sisir yang terlalu rapat hingga memicu kerontokan lebih banyak
  • Mencuci rambut dengan lembut dan gunakan sampo yang lembut
  • Berhenti merokok
  • Konsumsi makanan dengan gizi seimbang

Apabila ingin mendapatkan perubahan yang lebih signifikan, Bapak dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin agar dapat dicari penyebab utamanya sehingga dapat diberikan terapi yang tepat.

Beberapa terapi untuk menangani kerontokan rambut atau kebotakan dini, antara lain pengobatan dengan obat oles yang mengandung minoxidil, terapi sinar, terapi platelet rich plasma (PRP), obat minum seperti finasteride dan dutasteride, dan yang paling terakhir adalah transplantasi rambut.

Setiap terapi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu, sebaiknya Bapak mendiskusikan kondisi Bapak dengan dokter spesialis kulit dan kelamin. Hal ini merupakan cara yang baik agar mendapatkan hasil optimal.

dr. Jonathan Subekti, Sp.KK, B.Med.Sc

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin

RS Pondok Indah – Bintaro Jaya

Punya pertanyaan terkait kesehatan dan sains yang membuat Anda penasaran? Kirimkan pertanyaan Anda ke haloprof17@gmail.com untuk dijawab oleh ahlinya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

4 Manfaat Kacang Merah untuk Kesehatan

4 Manfaat Kacang Merah untuk Kesehatan

Oh Begitu
Peneliti Ungkap Efek Memakai Masker Mata Saat Tidur

Peneliti Ungkap Efek Memakai Masker Mata Saat Tidur

Oh Begitu
Apa Efek Berbahaya Makan Keju Terlalu Banyak?

Apa Efek Berbahaya Makan Keju Terlalu Banyak?

Oh Begitu
Seperti Apa Permukaan Pluto?

Seperti Apa Permukaan Pluto?

Oh Begitu
NASA Ungkap Konsep Cryobot, Wahana Pemburu Alien

NASA Ungkap Konsep Cryobot, Wahana Pemburu Alien

Fenomena
Dampak Plastik, Hewan Laut Gagal Bereproduksi

Dampak Plastik, Hewan Laut Gagal Bereproduksi

Fenomena
5 Manfaat Konsumsi Jahe di Musim Hujan

5 Manfaat Konsumsi Jahe di Musim Hujan

Kita
Mengapa Acar Bisa Awet dalam Waktu Lama?

Mengapa Acar Bisa Awet dalam Waktu Lama?

Oh Begitu
Si Buta-Buta dari Pesisir Pantai

Si Buta-Buta dari Pesisir Pantai

Kita
Lubang Raksasa Sebesar 60 Kali Bumi Muncul di Matahari

Lubang Raksasa Sebesar 60 Kali Bumi Muncul di Matahari

Fenomena
Penelitian Menduga Manusia Ratusan Tahun yang Lalu Berburu dan Makan Berang-berang

Penelitian Menduga Manusia Ratusan Tahun yang Lalu Berburu dan Makan Berang-berang

Oh Begitu
Berapa Kali Bumi Mengorbit Matahari?

Berapa Kali Bumi Mengorbit Matahari?

Oh Begitu
Apa Saja Manfaat Pare untuk Kesehatan?

Apa Saja Manfaat Pare untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Mengapa Ikan Sangat Baik untuk Dikonsumsi?

Mengapa Ikan Sangat Baik untuk Dikonsumsi?

Oh Begitu
Kura-kura Tertua di Dunia Rayakan Ulang Tahun ke-191 Tahun

Kura-kura Tertua di Dunia Rayakan Ulang Tahun ke-191 Tahun

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com