Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halo Prof! Mengapa Saya Sering Keluar Darah Haid Saat Olahraga?

Kompas.com - 18/05/2020, 18:35 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Halo Prof

Konsultasi kesehatan tanpa antre dokter

Temukan jawaban pertanyaanmu di Kompas.com


KOMPAS.com - Pendarahan yang tiba-tiba, terutama saat sedang berolahraga tentu sangat mengkhawatirkan. Hal ini dialami oleh seorang pembaca Kompas.com bernama Ulfa yang mengirimkan pertanyaanya ke rubrik Halo Prof! Kompas.com:

"Usia saya 24 tahun, status menikah, dan sudah memiliki anak berusia 3 tahun. Saya mau bertanya, mengapa setiap kali saya berolahraga selalu keluar darah di luar jadwal haid? Dan memang biasanya haid saya berlangsung lebih dari 10 hari. Mohon penjelasannya ya, Prof. Terima kasih sebelumnya."

Pertanyaan itu dijawab langsung oleh dr. Thomas Chayadi, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RS Pondok Indah – Puri Indah. Berikut paparannya:

Baca juga: Halo Prof! Bagaimana dan Ke Mana untuk Mengobati Vaginismus?

Halo Ibu Ulfa, terima kasih atas pertanyaannya.

Kejadian yang dialami oleh Ibu Ulfa dalam bahasa kedokterannya disebut perdarahan uterus (rahim) abnormal atau disingkat PUA. Perdarahan uterus abnormal adalah adanya perdarahan hebat atau perdarahan yang tidak biasanya dari uterus keluar melalui vagina. Perdarahan ini dapat terjadi kapan saja saat siklus menstruasi atau di luar siklus menstruasi.

Gejala yang ditimbulkan oleh PUA ini adalah perdarahan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Perdarahannya dapat ringan ataupun berat. Perdarahan ini dapat juga berlangsung saat haid yang bisa mengeluarkan darah lebih banyak daripada biasanya ataupun durasi haid jadi memanjang atau dapat juga terjadi di luar siklus haid.

Penderita terkadang tidak menyadari kehilangan darah yang cukup banyak dan dapat menyebabkan anemia. Anemia tersebut dapat menyebabkan badan menjadi mudah lelah dan lemas.

Baca juga: 3 Ciri Pendarahan Abnormal Selama Kehamilan

Perdarahan uterus abnormal (PUA) secara garis besar dapat disebabkan oleh kelainan organik dan kelainan fungsional.

Kelainan organik yang dapat menyebabkan PUA adalah polip endometrium (dinding rahim), adenomiosis, mioma uteri, dan penebalan atau keganasan pada dinding rahim.

Kelainan fungsional yang dapat menyebabkan perdarahan tidak normal adalah gangguan pembekuan darah (koagulopati), siklus anovulasi seperti pada sindrom ovarium polikistik (PCOS), masalah pada fungsi dinding rahim, dan bisa juga iatrogenik yang disebabkan adanya pemakaian alat kontrasepsi seperti alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) atau KB suntik atau KB implan, dan hal-hal lainnya yang belum bisa diketahui.

Walaupun sebelumnya kondisi Ibu Ulfa normal dan sudah pernah melahirkan, hal ini tidak menutup kemungkinan dapat terjadi kelainan sesudahnya.

Baca juga: Kenali Ini 4 Gangguan Menstruasi dan Pengaruhnya pada Kesuburan Wanita

Untuk mengetahui penyebabnya, sebaiknya Ibu Ulfa memeriksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan terdekat agar dapat diobati sesuai dengan penyebabnya.

Pemeriksaan yang akan dilakukan oleh dokter dapat berupa pemeriksaan ultrasonografi transvaginal (USG melalui vagina) untuk melihat adakah kelainan pada struktur rahim atau histeroskopi (memasukkan kamera ke dalam rahim) untuk melihat adakah kelainan pada dinding rahim.

Bila diperlukan, juga akan dilakukan biopsi (pengambilan sampel jaringan) ketika dicurigai ke arah keganasan.

Semoga jawaban dari saya membantu dan keadaan Ibu Ulfa lekas membaik, ya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com