KOMPAS.com - Ketika berbicara tentang oksigen, sering kali berpikir tentang pepohonan yang menjulang tinggi di hutan-hutan atau padang rumput yang luas.
Ya, kebanyakan dari kita tahu bahwa oksigen adalah salah satu hasil dari fotosintesis, yang merupakan proses yang dilakukan oleh tumbuhan untuk mengubah cahaya matahari menjadi nutrisi atau energi yang diperlukan oleh tumbuhan.
Baca juga: Dari Mana Asal Oksigen yang Ada di Bumi?
Namun, tahukah Anda bahwa salah satu produsen oksigen terbesar di planet ini adalah makhluk mikroskopis yang mengapung di lautan?
Mereka adalah fitoplankton, dan mereka memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga kadar oksigen di atmosfer.
Dilansir dari National Ocean Service, Senin (25/9/2023), Fitoplankton, yang juga dikenal sebagai mikroalga, memiliki kesamaan dengan tanaman darat karena mengandung klorofil dan bergantung pada sinar matahari untuk kehidupan dan pertumbuhannya.
Sebagian besar fitoplankton mengapung di permukaan laut, di mana sinar matahari dapat menembus air. Selain itu, fitoplankton memerlukan nutrisi anorganik seperti nitrat, fosfat, dan belerang yang mereka ubah menjadi protein, lemak, dan karbohidrat.
Dua kelas utama fitoplankton adalah dinoflagellata dan diatom.
Dinoflagellata menggunakan cambuk berbentuk ekor, yang dikenal sebagai flagela, untuk bergerak melalui air dan tubuh mereka dilapisi oleh cangkang yang rumit.
Diatom juga memiliki cangkang, tetapi cangkang mereka terbuat dari bahan yang berbeda dan memiliki struktur yang keras dan terdiri dari komponen-komponen yang bersambungan.
Diatom tidak mengandalkan flagela untuk bergerak melalui air, melainkan mereka bergantung pada arus laut untuk perpindahan mereka.
Baca juga: Siapa Penemu Oksigen?
Dilansir dari Tech Explorist, Senin (25/9/2023), studi baru yang diterbitkan pada 31 Mei di jurnal Current Biology mengidentifikasi bagaimana enzim pemompa proton (VHA) membantu produksi oksigen global dan fiksasi karbon dari fitoplankton.
"Studi ini merupakan terobosan dalam pemahaman kita tentang fitoplankton laut," ujar penulis utama Daniel Yee.
Melalui penggunaan mikroskop canggih dan alat genetik, penelitian ini menemukan bahwa enzim VHA meningkatkan fotosintesis dalam diatom. Diatom adalah salah satu jenis fitoplankton.
Proses ini melibatkan pemberian lebih banyak karbon dioksida ke kloroplas, menghasilkan molekul karbon kompleks, dan meningkatkan pelepasan oksigen.
Para peneliti berhasil menjalin keterkaitan antara mekanisme baru yang ditemukan dalam diatom dengan berbagai aspek evolusi. Diatom, yang berasal dari peristiwa simbiosis antara protozoa dan ganggang, menghasilkan fusi dua organisme menjadi satu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.