KOMPAS.com – Gaslighting adalah tindakan memanipulasi seseorang dengan memaksa korban untuk mempertanyakan pikiran, perasaan dan peristiwa yang dialami.
Istilah gaslighting berasal dari drama dan film yang berjudul “Gaslight”. Dalam film tersebut, tokoh suami memanipulasi sang istri untuk meyakinkannya bawa ia akan gila.
Baik disengaja maupun tidak, gaslighting adalah salah satu bentuk manipulasi. Ini dapat terjadi dalam hubungan kerja, pertemanan, keluarga, dan pasangan.
Dilansir dari Healthline, menurut Robin Stern, PhD, penulis buku The Gaslight Effect: How to Spot and Survive the Hidden Manipulation Others Use to Control Your Live, berikut adalah tanda-tanda seseorang menjadi korban gaslighting:
Baca juga: 5 Alasan Orang Enggan Pergi ke Psikolog meski Membutuhkannya
Para pelaku gaslighting akan membuat korbannya meragukan diri sendiri, bahkan kewarasannya. Untuk gambaran yang lebih jelas, beberapa contoh tindakan gaslighting adalah sebagai berikut:
Baca juga: 3 Alasan Selingkuh Menurut Sains, Stres hingga Urusan Seksual
Menyadari bahwa diri sendiri adalah korban gaslighting adalah langkah awal yang penting untuk mencari pertolongan.
Langkah selanjutnya, korban bisa menemui psikiater, psikolog, atau terapis untuk melakukan konsultasi.
Para profesional tersebut dapat membantu korban memahami dan membantu korban keluar dari keraguan dan ketakutan yang dialami.
Korban akan diajak untuk belajar mengelola keraguan dan kecemasan serta mengembangkan keterampilan untuk mengatasinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.