Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2024, 02:00 WIB
Annisa Fakhira Mulya Wahyudi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari yang cerah masih menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Dengan cuaca yang cerah, banyak aktivitas manusia dapat dilakukan seperti bersepeda, piknik hingga menjemur pakaian.

Namun, cuaca cerah kadang sedikit mengganggu apabila suhu lingkungan meningkat.

Baca juga: Cuaca Panas Akibat Perubaan Iklim Sebabkan Lebih Banyak Nyamuk

Suhu tinggi yang menyebabkan cuaca menjadi panas ikut memengaruhi fisik serta mental manusia. Seperti apa pengaruh cuaca panas terhadap manusia?

Respons tubuh manusia terhadap cuaca panas

Suhu optimal untuk inti tubuh manusia adalah 37 derajat Celcius. Tubuh bekerja keras untuk mempertahankan suhu intinya, ia tidak suka perubahan.

Saat cuaca semakin panas, tubuh akan bekerja lebih keras untuk mengembalikan suhu semula. Tubuh akan merespons dengan membuka pembuluh darah di dekat kulit lebih lebar untuk mengeluarkan panas melalui keringat.

Cairan yang hilang melalui keringat harus diganti dengan minum lebih banyak air.

Jika tubuh tidak dapat memenuhi kebutuhan cairan di cuaca panas, seseorang dapat mengalami dehidrasi, yang menyebabkan pusing dan perasaan ingin pingsan atau sering disebut dengan 'kelelahan akibat panas'.

Menurut the UK's National Health Service (NHS), gejala stres akibat cuaca panas dan kelelahan akibat panas dapat berupa pusing, mual, pingsan, kebingungan, kelelahan, berkeringat banyak, sakit kepala, dan kram otot.

Dilansir dari Science direct, jika suhu tubuh naik melebihi batas, seseorang juga dapat menderita sengatan panas, yang dapat menyebabkan organ dalam kita mulai membengkak dan tidak berfungsi, yang berpotensi berakibat fatal.

Baca juga: Benarkah Cuaca Panas Sebabkan Orang Jadi Lebih Agresif?

Studi tentang pengaruh cuaca panas terhadap manusia

Para peneliti menemukan bahwa ketika cuaca panas, aktivitas sistem saraf parasimpatis, sistem anti-stres yang dapat membantu kita tetap tenang dan rileks, menurun.

Ditambah lagi, tingkat saturasi oksigen dalam darah juga lebih rendah pada suhu tinggi, yang menurut para peneliti diperkirakan akan mengakibatkan penurunan kinerja kognitif.

Terdapat pula penelitian yang menunjukkan bahwa cuaca panas dapat membuat Anda lebih murung atau jengkel, mungkin karena meningkatkan kadar kortisol dan memicu respons stres.

Sebuah studi juga menemukan bahwa cuaca panas dapat memperburuk penyakit mental, dan para peneliti menemukan bahwa pada hari-hari panas terdapat lebih banyak kunjungan darurat ke rumah sakit dari pasien yang menderita kecemasan, skizofrenia, demensia, dan penyalahgunaan zat.

Semua penelitian di atas tampaknya menunjukkan cuaca panas dapat menyebabkan suhu tubuh mengalami peningkatan dan berakibat berkurangnya kemampuan berpikir jernih, cepat, dan efisien.

Baca juga: Kenapa Cuaca Panas Bikin Mual?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com