Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tindik Telinga Sudah Dilakukan 11.000 Tahun Lalu, Ini Buktinya

Kompas.com - 19/03/2024, 19:35 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti menemukan bahwa praktik tindik sudah dilakukan sejak dulu.

Bukti itu diperlihatkan melalui temuan ornamen prasejarah yang terbuat dari batu dan kaca vulkanik.

Baca juga: Studi Ungkap Manusia Sudah Bikin Tali 37.000 Tahun Lalu

Temuan benda tersebut pun menjadi bukti paling awal tindik atau yang dikenal juga piercing pada manusia.

Ornamen ini ditemukan di situs Boncuklu Tarla, Turki yang dulunya merupakan pemukiman Neolitikum.

Aksesoris berusia 11.000 tahun itu kemungkinan besar dikaitkan dengan ritual kedewasaan, di mana orang dewasa muda akan ditindik untuk melambangkan perjalanan mereka dari masa kanak-kanak menuju kedewasaan.

"Kami tahu bahwa ada artefak mirip anting-anting di zaman Neolitikum dan ditemukan di banyak situs. Tetapi kami masih kekurangan informasi yang mengkonfirmasi penggunaannya pada tubuh manusia sebelum akhir zaman Neolitikum," ungkap Emma Baysal, penulis studi ini.

Tindik prasejarah

Mengutip IFL Science, Rabu (13/3/2024) berbeda dengan artefak prasejarah serupa lainnya, ornamen ini ditemukan di sekitar telinga dan mulut kerangka yang terkubur di situs tersebut, menandakan bahwa ornamen tersebut pasti digunakan sebagai tindik.

Total, peneliti menemukan 106 item yang jelas dimaksudkan untuk tujuan tersebut, 85 di antaranya cukup lengkap untuk dianalisis.

Sebagian besar terbuat dari batu kapur, kerikil sungai, atau obsidian dan memiliki diameter minimal 7 milimeter (0,28 inci), sehingga memerlukan lubang besar pada pemakaianya.

Baca juga: Ribuan Tahun Lalu Manusia Kuno Sudah Pakai Sunscreen

Selain itu, peneliti menemukan tujuh jenis tindik berbeda, beberapa di antaranya ditemukan di dalam atau di sekitar saluran telinga kerangka dan oleh karena itu dikategorikan sebagai tindik telinga.

Sementara yang lainnya ditemukan di area leher atau tulang rusuk, dekat dagu, menunjukkan bahwa itu dipakai sebagai sejenis anting-anting di bibir yang disebut labret.

Ritual kedewasaan

Yang paling penting, peneliti hanya menemukan aksesoris tersebut di kuburan orang dewasa.

Hal ini membuat mereka curiga bahwa tindik badan adalah sebuah ritual peralihan, yang dilakukan untuk mengawali remaja yang lebih tua menuju masa dewasa.

Baca juga: Studi Ungkap Orang Mesir Kuno Derita Cacingan dan Kutu Kepala

Ritual semacam itu mungkin dimaksudkan untuk menghasilkan perubahan nyata pada kepribadian seseorang saat mereka mencapai kedewasaan.

Misalnya, labret juga menyebabkan perubahan signifikan pada cara berbicara, makan, dan bernapas, sehingga peningkatan fisik ini menghasilkan perubahan multisensori yang dirasakan oleh pemakainya dan orang yang melihatnya.

"Penduduk Neolitikum di Boncuklu Tarla jelas memiliki praktek ornamen yang sangat kompleks yang melibatkan manik-manik, gelang, dan liontin yang semuanya diekspresikan melalui media tubuh manusia," papar Baysal.

Selain itu, ia mengatakan bahwa temuan timnya menunjukkan bahwa tradisi yang masih menjadi bagian dari kehidupan kita saat ini telah dikembangkan pada masa transisi yang penting ketika orang-orang pertama kali mulai menetap di desa-desa permanen di Asia Barat lebih dari 10.000 tahun yang lalu.

Studi ini dipublikasikan di jurnal Antiquity.

Baca juga: Sejarah Badut, Sudah Ada sejak Ribuan Tahun Lalu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com