Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerumunan Suporter Bola, Solusi dari Psikolog agar Tak Rusuh

Kompas.com - 28/04/2021, 13:30 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah oknum suporter Persija Jakarta berkerumun merayakan kemenangan timnya pada Piala Menpora 2021.

Kerumunan suporter Persija Jakarta terjadi di Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada Senin (26/4/2021) dini hari WIB.

Munculnya kerumunan para suporter Persija kemudian mendapat tindakan tegas dari kepolisian setempat.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes pol Yusri Yunus menyatakan, pendukung Persija yang terlibat dalam kerumunan diamankan sebanyak 65 orang.

Baca juga: Kerumunan Pendukung Persija Sampai Libatkan Polisi, Kenapa Suporter Bola Kerap Bikin Rusuh?

Bukan cuma kali ini saja suporter bola menimbulkan keributan. Tak jarang, aksi mereka memakan korban.

Menurut pemberitaan Kompas.com edisi 26 September 2018, kematian Haringga Sirla menjadi pukulan bagi sejarah sepak bola Indonesia.

Menurut data dari Litbang Save Our Soccer (SOS), Haringga Sirla merupakan suporter bole ke-76 yang tewas akibat sepak bola terhitung sejak 1994.

"Jumlah itu adalah data suporter yang meninggal pada hari kejadian atau sehari setelahnya, sejak tahun 1994. Jumlah itu didapat dari hasil riset ke suporter," kata Koordinator SOS, Akmal Marhali, kepada Kompas.com, Rabu (26/9/2018).

Solusi dari kerusuhan suporter bola

Menurut psikolog sosial Hening Widyastuti, bukan tidak mungkin kerusuhan yang kerap dilakukan suporter bola diminimalisir.

Meski membutuhkan waktu lama, dia yakin hal ini bisa tercapai.

"Kalau menurut saya, leader-leader klub sepak bola ada pendampingan dari pusat, dari pihak yang berhubungan dengan olahraga. Harus terus dikasih advice (nasihat)," kata Hening dihubungi Kompas.com, Rabu (28/4/2021).

"Yang bisa mengendalikan mereka (suporter bola) dalam situasi berkerumun ya leadernya," imbuh dia.

Selain itu, dari pemerintah dan kepolisian memang sifatnya menjaga para suporter bola.

Oleh sebab itu, para pemimpin suporter bola dinilai Hening harus memperhatikan anggotanya.

"Mungkin dengan mempercayai orang-orang tertentu untuk bisa mengkondisikan situasi agar tetap terkendali, tertib selalu."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com