Melatih Anak Puasa Ramadhan, Begini Cara Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Anak

KOMPAS.com - Umunya, anak yang belum baligh atau memasuki masa puber tidak diwajibkan untuk berpuasa. Namun, seiring bertambahnya usia, orangtua biasanya ingin mulai mempersiapkan anak untuk terbiasa menjalani ibadah puasa.

Orangtua dapat mulai membiasakan anak untuk berpuasa pada usia tujuh tahun. Sebaiknya ini dilakukan secara bertahap, tidak langsung membiasakan anak untuk puasa sehari penuh dari sebelum fajar hingga petang.

Penting memang untuk mengajari anak-anak cara puasa yang benar, agar dia terbiasa secara mental dan fisik.

Baca juga: 7 Pertanyaan soal Aturan Puasa untuk Anak, Termasuk Berapa Lama Sebaiknya Anak Berpuasa?

Namun tak kalah penting untuk mempertimbangkan kondisi cuaca, usia anak, dan kondisi fisik anak untuk menghindari masalah kesehatan selama puasa.

Seperti yang dikatakan Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Metabolik RS Pondok Indah, dr. Cut Nurul Hafifah Sp.A (K), seorang anak masih memerlukan nutrisi lengkap untuk tumbuh dan kembangnya. Karena itu, meski sedang belajar berpuasa, kebutuhan zat gizi makro dan mikro harus tetap terpenuhi.

Menurutnya, anak yang dalam kondisi gizi kurang atau gizi buruk atau berusia di bawah 7 tahun, sebaiknya tidak berpuasa sehari penuh, karena cadangan energi yang dimiliki masih sedikit. Sehingga, saat berpuasa rentan mengalami hipoglikemia atau gula darah rendah.

“Sementara untuk seorang anak yang sehat memiliki cukup cadangan energi dan lemak, sehingga bisa berpuasa penuh,” ujar dr. Nurul.

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak, pastikan setiap sahur dan berbuka puasa, anak mengonsumsi menu lengkap yang terdiri dari karbohidrat kompleks, protein, dan lemak.

Selain itu, tambahkan satu gelas susu setiap sahur dan menjelang tidur malam, sebagai sumber protein hewani yang mudah dikonsumsi.

Baca juga: Psikolog: Aktivitas Ramadhan di Tengah Pandemi Bikin Anak Mudah Stres