Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Pertanyaan soal Aturan Puasa untuk Anak, Termasuk Berapa Lama Sebaiknya Anak Berpuasa?

Kompas.com - 27/04/2021, 04:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bulan Ramadhan biasanya juga menjadi momen untuk mengajarkan dan mulai membiasakan anak-anak menjalani ibadah puasa.

Namun rupanya, masih ada banyak pertanyaan orangtua mengenai puasa untuk anak-anak. Berikut pertanyaan dan jawaban dari Dokter Spesialis Anak, Dr Mesty Ariotedjo SpA dan Psikolog anak, Fathya Artha Utami M.Psi.

1. Sejak kapan anak-anak boleh diajarkan untuk berpuasa?

Mesty mengatakan, sebenarnya tidak ada panduan dan patokan khusus kapan anak-anak harus mulai diajarkan untuk berpuasa.

Hal ini dikarenakan setiap anak memiliki kondisi fisik dan mental yang berbeda-beda. Jadi tidak bisa disamaratakan.

"Anak dalam keadaan sehat fisik dan mental, masuk usia 4 tahun, biasanya anak mulai dapat diajarkan untuk mengenal puasa," kata Mesty dalam diskusi daring bertajuk Dukung Anak Hebat Berliterasi dengan Asupan Gizi Seimbang dan Pola Asuh Orang Tua yang Baik, Jumat (23/4/2021).

Tetapi, sebelum mengenalkan puasa kepada anak-anak, pastikan pertumbuhan anak Anda sesuai kurva gizi dari waktu ke waktu.

Baca juga: Apakah Puasa Menurunkan Imunitas Tubuh? Ini penjelasan Ahli

2. Berapa lama anak-anak boleh berpuasa?

Berpuasa di bulan Ramadhan menurut Islam, haruslah dilakukan sejak sebelum terbit matahari hingga menjelang terbenam matahari. 

Sehingga, untuk di Indonesia, waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 11-13 jam per hari untuk tidak mengonsumsi makanan atau minuman apapun.

Namun, Mesty menegaskan, dalam upaya mengenalkan ibadah puasa kepada anak-anak, maka sebaiknya tidak langsung memaksa anak menahan lapar dan haus selama seharian.

"Jika ia (anak-anak) tetap ingin berpuasa, tidak disarankan untuk mengikuti puasa penuh (11-13 jam), karena mereka masih dalam masa pertumbuhan," jelasnya.

Serta, belum ada studi yang membahas mengenai keamanan puasa bagi balita atau anak-anak.

3. Manfaat berpuasa bagi anak-anak?

Keluarga adalah salah satu dari trisentra pendidikan, sebagai tempat pendidikan yang pertama dan utama.

Menurut Mesty, orangtua dapat memanfaatkan momen Ramadhan di masa pandemi ini untuk mengajarkan kebaikan pada anak. Selain belajar berpuasa,  anak-anak juga bisa belajar kebaikan menurut agamanya, termasuk menyebarkan aksi kebaikan ke lingkungan sekitarnya.

Tidak hanya itu, belajar berpuasa bagi anak-anak tanpa dipaksakan dengan keras, sebetulnya juga akan mendukung tubuh yang sehat.

Ini artinya, kesehatan tubuh, kemampuan berpikir, dan keseimbangan emosi juga ikut mendapatkan manfaat dari berpuasa, sesuai dengan kapasitas kesehatan fisik dan mental masing-masing anak.

Baca juga: Studi Buktikan Puasa Dapat Meningkatkan Metabolisme dan Mencegah Penuaan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com