Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Ramadhan di Rumah Memiliki Tantangan Sendiri untuk Anak

Kompas.com - 25/04/2021, 04:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Psikolog anak menyebut, aktivitas di rumah saja selama bulan Ramadhan karena kita masih menghadapi pandemi Covid-19 memang memiliki tantangan tersendiri bagi anak, termasuk rasa stres.

Hal ini disampaikan oleh Fathya Artha Utami M.Psi dalam diskusi daring bertajuk Dukung Anak Hebat Berliterasi dengan Asupan Gizi Seimbang dan Pola Asuh Orang Tua yang Baik, Jumat (23/4/2021).

"Ruang gerak yang terbatas, pilihan kegiatan yang cenderung monoton, ditambah minimnya interaksi dengan teman bisa menjadi faktor anak merasakan stres," kata Fathya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, stres anak bisa berpengaruh pada emosi yang tidak stabil yang bisa terlihat dari perilaku anak, salah satunya seperti anak sulit diajak bekerja sama.

Baca juga: Peneliti Ungkap Alasan Sistem Kekebalan Anak Lebih Kuat Melawan Virus Corona

Hal ini dapat menjadi tantangan bagi orangtua dalam melakukan rutinitas bersama anak, misalnya kegiatan makan yang menjadi kunci utama dalam meningkatkan imunitas anak terutama di bulan Ramadhan.

Lantas bagaimana mengatasi risiko stres pada anak selama Ramadhan di tengah pandemi Covid-19?

Mengatasi stres anak saat Ramadhan di tengah pandemi Covid-19

Dalam persoalan ini, Fathya mengatakan, meskipun risiko stres anak di bulan Ramadhan saat pandemi Covid-19 belum berakhir ini sangat mungkin terjadi. Namun, bukan berarti orang tua tidak bisa mengatasi ataupun mencegah hal itu terjadi.

Untuk mengatasi situasi tersebut, Fathya menyarankan agar anak diberikan kegiatan yang beragam dan seimbang antara kegiatan yang menggunakan gadget dengan kegiatan offline.

Salah satu kegiatan offline yang bisa diajarkan dan diterapkan untuk anak-anak dalam hal ini adalah dengan membaca.

"Membaca mengasah kemampuan bahasa anak untuk dapat memahami makna dibalik sebuah kata melalui konteks cerita yang dibaca," ujarnya.

Dengan begitu, kegiatan membaca dapat memperkaya kosakata dan meningkatkan kemampuan berbahasa anak.

Selain itu, kegiatan membaca juga akan membantu orangtua dalam mengasah imajinasi, empati, dan kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah.

Efek positif lain dengan membaca adalah menjadi saran hiburan untuk anak sekaligus memperluas wawasannya.

"Selain untuk menstimulasi pertumbuhan anak, aktivitas membaca yang dilakukan bersama orang tua juga bisa menjadi momen indah untuk mempererat hubungan kasih sayang antara orang tua dan anak," jelasnya.

Baca juga: Jaga Daya Tahan Tubuh Anak saat Pandemi, Ini yang Harus Dilakukan Orangtua

Ditambahkan oleh Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin mengatakan, menanamkan kecintaan terhadap literasi membaca pada anak-anak sejak dini akan dapat mendukung anak hebat berliterasi.

"Kami mengajak para orang tua agar membiasakan anak membaca dan berbuak kebaikan dengan memanfaatkan momen Ramadhan," ujarnya.

Sebab, selain memerlukan asupan gizi eimbang untuk mengoptimalkan imunitas dan tumbuh kembangnya, anak memerlukan dorongan berupa stimulasi agar daya pikir dan kemampuan sosial emosionalnya berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com