Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paramount Land Rilis Sorrento Grande-East, Area Komersil di Gading Serpong

Kompas.com - 17/10/2023, 20:15 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Tekanan global masih menghantui sendi-sendi ekonomi dan bisnis sebagai "warisan" dari musibah kemanusiaan pandemi Covid-19 yang menyebabkan resesi ekonomi dunia pada 2020.

Kendati sempat terseok-seok akibat sejumlah kebijakan fiskal dan moneter pemerintah, ada tanda-tanda pemulihan sektor properti sudah terlihat sejak awal 2023. 

Baca juga: Paramount Petals Hadirkan Tahap 3 Kluster Canna, Hunian Berkonsep Minimalis

Berdasarkan data statistik sejak Januari 2023, kondisi pasar properti secara umum telah mengalami sejumlah kenaikan di hampir seluruh sektor, seperi hunian tapak, ritel dan mal, hingga kawasan industri.

Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di sektor properti sepanjang kuartal 2/2023 sebesar Rp30,4 triliun.

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), subsektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran merupakan penyumbang terbesar pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia, yakni sekitar Rp28 triliun atau sekitar 77 persen dari total investasi properti.

Kemudian, ada hotel dan restoran yany menyumbang 23 persen, yakni sekitar Rp8 triliun. 

Baca juga: 5 Fitur Rumah yang Dapat Meningkatkan Nilai Jual Properti

Menurut Arief Rahardjo, Director Strategic Consulting Cushman & Wakefield, perusahaan riset, konsultan, dan manajemen properti di Jakarta, sejak Januari 2023, kondisi sektor properti berangsur membaik dipicu gencarnya pembangunan infrastruktur.

Arief memprediksi kebangkitan properti akan dipicu sektor ritel, terutama pusat perbelanjaan dan tempat usaha menguntit segmen perumahan di depannya.

“Selain rumah tapak, berdasarkan riset kami yang akan rebound duluan adalah sektor ritel, khususnya pusat nongkrong dan perbelanjaan, lebih khusus lagi ditopang food and beverage (F&B) dan fashion," ujar Arief dalam Laporan Marketbeat Kuartal II/2023 pada Juli lalu.

Tangerang, Banten, menjadi kawasan penyangga Jakarta yang menyumbangkan pasokan ruang ritel terbesar dalam kurun 2023. 

Baca juga: 4 Manfaat Merawat Pohon di Halaman Rumah, Tingkatkan Nilai Properti

Perusahaan riset dan konsultan properti lainnya, Colliers Indonesia, menyatakan rata-rata tingkat hunian atau okupansi ruang ritel di Tangerang pada triwulan kedua 2023 kemarin sebesar 70,6 persen dengan aktivitas sewa didominasi anchor tenant dari sektor F&B, pakaian, elektronik, serta hiburan anak. 

Pembangunan pusat-pusat perbelanjaan baru juga semakin mengarah ke luar Jakarta karena sejalan dengan pertumbuhan populasi serta kawasan permukiman baru di pinggiran Jakarta.

“Pertumbuhan mal-mal baru yang menyasar luar Jakarta menjadi tren positif karena mal semakin menyebar dan tidak terkonsentrasi di wilayah tertentu,” tambah Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto.

Menurut Ferry, saat PPKM dilonggarkan pada 2022, tingkat kunjungan mal sangat tinggi, terutama di mal menengah atas dan mal favorit.

Tingkat kunjungan ke pusat-pusat perbelanjaan yang terus membaik terbukti memicu kenaikan tingkat okupansi mal serta ekspansi sektor ritel. Prospek ini diperkirakan terus membaik hingga akhir 2023. 

Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Tampilan Kamar Mandi di Properti Sewa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com