JAKARTA, KOMPAS.com – Ada beragam faktor yang membuat serangga masuk ke rumah, dari mencari makanan hingga berlindung dari hujan.
Tak heran, banyak penghuni rumah yang memiliki produk semprotan pembasmi serangga untuk bisa segera mengusirnya memasuki hunian.
Baca juga: Rekomendasi Tanaman Hias yang Cocok untuk Setiap Ruangan di Rumah
Namun,ditambah kebanyakan semprotan pembasmi serangga mengandung bahan-bahan kimia.
Sebagai solusi alternatif, Anda bisa menggunakan tanaman pembasmi serangga seperti dikutip dari Hunker, Minggu (11/9/2022), berikut ini.
Ada jenis tanaman pembasmi serangga yang bisa dipelihara, yakni tanaman karnivora. Di alam liar, tanaman ini tumbuh di rawa gambut basah dengan tanah sangat rendah nutrisi seperti nitrogen.
Baca juga: 4 Cara Merawat Tanaman Venus Flytrap yang Gemar Memakan Serangga
Sama dengan tanaman lainnya, tanaman karnivora membutuhkan nitrogen untuk bertahan hidup. Kendari demikian, mereka telah berevolusi menjadi pemakan serangga untuk mendapatkan nitratnya.
Tanaman karnivora beradaptasi dengan cara berbeda untuk menangkap serangga. Di dunia, ada lebih dari 700 jenis tanaman karnivora.
Nah, untuk jenis tanaman pembasmi serangga di rumah, ada tiga pilihan yang dapat dipertimbangkan sebagai berikut.
Baca juga: 4 Cara Mengusir Nyamuk di Rumah Tanpa Semprotan Serangga
Venus flytrap (Dionaea muscipula) adalah tanaman karnivora yang menangkap serangga secara aktif. Mereka menunggu serangga sampai masuk ke struktur daunnya.
Setelah itu, venus flytrap akan mematahkan daun yang dimodifikasi seperti pintu penjara berukuran kecil.
Kebanyakan venus flytrap berukuran sekitar 12 sentimeter (cm) di setiap arah dan memiliki daun perangkap, yakni tempat serangga ditangkap, setinggi sekitar 2,5 cm.
Baca juga: Mengenal Venus Flytrap, Tanaman Karnivora Pemakan Serangga
Setiap venus flytrap mengembangkan empat rambut pemicu di bagian dalam daun perangkap. Mereka memiliki nektar harum yang memikat serangga.
Ketika serangga menyentuh rambut pemicu, tanaman akan menutup. Serangga terperangkap di dalam tempat enzim pencernaan tanaman mencerna bagian tubuhnya yang lunak.
Eksoskeleton yang keras akan hilang ketika jebakan dibuka kembali. Setiap perangkap hanya bertahan melalui beberapa penangkapan serangga, terkadang hanya satu, sebelum mereka mati.