Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Penyelamat Gempa Jepang Masih Fokus Cari Puluhan Orang yang Hilang

Kompas.com - 05/01/2024, 12:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber NHK

TOKYO, KOMPAS.com - Tim penyelamat masih terus mencari korban selamat setelah gempa dahsyat mengguncang Jepang pada Senin (1/1/2023).

Hingga Kamis (4/1/2024) pagi, Pemerintah Prefektur Ishikawa merilis nama dan usia dari 51 orang yang hilang.

Dikutip dari lembaga penyiaran nasional Jepang, NHK, petugas penyelamat masih fokus mencari puluhan orang yang hilang tersebut.

Baca juga: UPDATE Gempa Jepang, 92 Orang Tewas, 2 Lansia secara Ajaib Ditemukan Selamat

Meski demikian, upaya penyelamatan terhambat oleh guncangan gempa Jepang yang terus terjadi.

Perdana Menteri Kishida Fumio menginstruksikan sejumlah kementerian dan lembaga untuk memberikan prioritas utama dalam menyelamatkan nyawa.

Sekitar 30 ribu rumah tangga di Provinsi Ishikawa tanpa aliran listrik pada Kamis pukul 5 pagi.

Sementara itu, sekitar 110 ribu rumah tangga di Ishikawa, Toyama, dan Niigata tanpa air.

Hingga Kamis (4/1/2024) pagi, hampir 600 gempa susulan terjadi di wilayah Noto Ishikawa dan sejumlah lokasi di sepanjang pesisir Laut Jepang.

Hujan juga turun di beberapa daerah yang terdampak gempa, termasuk kawasan Hokuriku dan Niigata.

Baca juga: UPDATE Gempa Jepang, 50 Orang Lebih Masih Hilang, Tsunami Makan Korban

Badan cuaca memperingatkan bahwa curah hujan dapat meningkatkan risiko tanah longsor. Karena itu, masyarakat diimbau agar terus waspada.

Kishida Fumio juga mengatakan, dua kapal induk Pasukan Bela Diri (SDF) tiba di sebuah pantai di Kota Wajima pada Kamis pagi.

Kapal-kapal tersebut mengangkut kendaraan dan peralatan pengangkut konstruksi berat.

Dijelaskan bahwa pemerintah menambah jumlah personel SDF yang dikerahkan dalam upaya bantuan, dari 2.000 menjadi 4.600. Tujuannya untuk memenuhi permintaan yang meningkat.

Tim Bantuan Medis Bencana Jepang juga dikirim pada Rabu (3/1/2024). Namun, tim ini membutuhkan waktu lima jam untuk mencapai pusat evakuasi di ujung Semenanjung Noto karena terhambat jalan yang rusak parah.

Baca juga: Remaja 17 Tahun Bunuh Seorang Siswa dan Lukai 5 Orang di AS

Pejabat pemerintah Ishikawa mengatakan bahwa hingga Kamis pukul 8 pagi, setidaknya 750 orang di 29 distrik tersebut masih terisolasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com