Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Masa Depan Thaksin Shinawatra Sepulangnya ke Thailand Mulai Terbaca

Kompas.com - 23/09/2023, 08:35 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Bloomberg,AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Teka-teki masa depan Thaksin Shinawatra sepulangnya ke Thailand mulai terbaca.

Perdana Menteri (PM) Thailand yang baru, Srettha Thavisin, dari partai Pheu Thai -yang juga partainya Thaksin- mengatakan awal pekan ini bahwa tokoh yang pernah dua kali menjadi PM tersebut masih bisa mengabdi pada negaranya.

Kemudian, Wakil Perdana Menteri Phumtham Wechayachai pada Jumat (22/9/2023) mengatakan, bahwa dirinya mendukung gagasan menjadikan Thaksin sebagai penasihat pemerintah.

Baca juga: Raja Thailand Kurangi Hukuman Penjara Thaksin Shinawatra dari 8 Tahun Jadi 1 Tahun

"Ini akan menjadi hal yang baik karena ia mempunyai pengalaman enam tahun di pemerintahan. Ini akan bermanfaat bagi negara," katanya kepada wartawan di gedung pemerintah, dikutip dari AFP.

Thaksin Shinawatra sendiri saat ini sedang menjalani hukuman penjara. Komentar dari Wechayachai pun kemungkinan akan menimbulkan keresahan di kalangan para pengkritik Thaksin.

Seperti diketahui, Thaksin Shinawatra yang digulingkan melalui kudeta militer pada 2006, telah kembali ke Thailand pada Agustus lalu.

Pria berusia 74 tahun itu langsung dipenjara karena hukuman yang dijatuhkan pada dirinya terkait tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. 

Sumber lain dari partai Pheu Thai mengonfirmasi kepada AFP bahwa pemerintahan koalisi baru yang dipimpin oleh patai tersebut berencana untuk berkonsultasi dengan Thaksin, setelah ia dibebaskan dari penjara.

Srettha mengatakan, Thaksin yang kebijakan "Thaksinomics"-nya pada awal tahun 2000an mendorong pertumbuhan ekonomi yang pesat, dapat membantu pemerintah dalam upayanya meningkatkan perekonomian sebesar lima persen per tahun.

Baca juga: Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Meminta Pengampunan Kerajaan

“Saya yakin dia mempunyai nilai tambah bagi pemerintah dan rakyat Thailand,” kata Srettha kepada Bloomberg TV dalam wawancara di sela-sela sidang Majelis Umum PBB di New York.

“Ia dulu, dan mungkin masih, perdana menteri paling populer dalam sejarah politik Thailand,” katanya.

Meski Thaksin masih dicintai oleh jutaan warga Thailand karena meningkatkan pendapatan pedesaan, ia adalah tokoh yang sangat memecah belah.

Para tokoh penting kerajaan dan promiliter Thailand telah lama mencercanya, dan sebagian besar politik Thailand selama dua dekade terakhir diwarnai oleh upaya pemerintah untuk menjauhkan Thaksin dan sekutunya dari kekuasaan.

Beberapa jam setelah dipenjara, Thaksin dipindahkan ke kamar pribadi di sebuah rumah sakit polisi karena kesehatannya yang buruk, dan menurut putrinya, ia menjalani operasi minggu lalu.

Desas-desus tersebar luas mengenai adanya kesepakatan rahasia untuk memberikan keringanan hukuman kepada Thaksin atas kesediaan Pheu Thai menyertakan partai-partai promiliter dalam aliansi pemerintahannya.

Baca juga: Baru Masuk Penjara, Thaksin Shinawatra Dilarikan ke Rumah Sakit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com