Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2023, 06:39 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Sepertiga orang yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 memiliki kelainan pada beberapa organ tubuh beberapa bulan setelah terinfeksi.

Temuan itu terungkap dalam sebuah penelitian di Inggris yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Respiratory Medicine pada Sabtu (23/9/2023). Ini berpotensi menjelaskan kondisi long Covid yang sulit dipahami.

Jutaan orang di seluruh dunia diperkirakan menderita long Covid, di mana berbagai gejala seperti sesak napas, kelelahan, dan kabut otak berlangsung lama setelah pasien pertama kali tertular virus.

Baca juga: WHO Desak China Beri Lebih Banyak Informasi Asal-usul Covid-19

Namun, banyak hal tentang kondisi ini, termasuk bagaimana tepatnya Covid-19 menyebabkan berbagai gejala, masih belum diketahui.

Para penulis studi baru, mengatakan bahwa hal ini menandai "langkah maju" dalam membantu penderita long Covid.

Penelitian ini adalah yang pertama yang melihat pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) pada beberapa organ, seperti otak, jantung, hati, ginjal, dan paru-paru, setelah pasien dirawat di rumah sakit dengan Covid.

Para peneliti membandingkan pemindaian organ 259 orang dewasa yang dirawat di RS dengan Covid di seluruh Inggris pada 2020-2021 dengan kelompok kontrol yang terdiri dari 52 orang yang tidak pernah tertular virus.

Hasil penelitian mengungkap, hampir sepertiga dari pasien Covid-19 memiliki kelainan pada lebih dari satu organ rata-rata lima bulan setelah meninggalkan rumah sakit.

Mereka yang dirawat di rumah sakit dengan Covid ditemukan 14 kali lebih mungkin memiliki kelainan paru-paru, dan tiga kali lebih mungkin memiliki kelainan di otak mereka. Namun, para peneliti menambahkan, organ jantung dan hati tampaknya lebih tangguh.

Kelainan pada otak termasuk tingkat lesi otak putih yang lebih tinggi, yang telah dikaitkan dengan penurunan kognitif ringan.

Jaringan parut dan tanda-tanda peradangan termasuk di antara perubahan yang terlihat pada paru-paru.

Baca juga: Jill Biden Positif Covid-19, Kunjungan Joe Biden ke G20 India Masih Simpang Siur

'Bukti nyata'

Dalam sebuah konferensi pers daring, peneliti utama Betty Raman dari Universitas Oxford, mengungkap, orang dengan kelainan beberapa organ tubuh empat kali lebih mungkin melaporkan gangguan mental dan fisik yang parah, sehingga mereka tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari. 

Untuk dipahami, penelitian ini dilakukan pada fase awal pandemi, sebelum kekebalan massal dari vaksinasi dan infeksi sebelumnya menumpulkan tingkat keparahan Covid secara keseluruhan.

Penelitian ini juga tidak mencakup varian Omicron yang tidak terlalu parah yang tetap dominan di seluruh dunia.

Selain itu, kelompok Covid sedikit lebih tua dan umumnya kurang sehat daripada kelompok kontrol, meskipun para peneliti berusaha menyesuaikan temuan mereka untuk memperhitungkan perbedaan-perbedaan ini.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ikuti Finlandia, Estonia Akan Tutup Perbatasan dengan Rusia

Ikuti Finlandia, Estonia Akan Tutup Perbatasan dengan Rusia

Global
Malaysia dan Indonesia Cari Teman untuk Lawan UU Deforestasi Uni Eropa

Malaysia dan Indonesia Cari Teman untuk Lawan UU Deforestasi Uni Eropa

Global
Rangkuman Hari Ke-644 Serangan Rusia ke Ukraina: Restu Turkiye untuk Swedia | Avdiivka Diberondong 1.000 Peluru

Rangkuman Hari Ke-644 Serangan Rusia ke Ukraina: Restu Turkiye untuk Swedia | Avdiivka Diberondong 1.000 Peluru

Global
[POPULER GLOBAL] Raja Malaysia dan Pangeran Monako Minum Cendol di Warung | Hamas Undang Elon Musk

[POPULER GLOBAL] Raja Malaysia dan Pangeran Monako Minum Cendol di Warung | Hamas Undang Elon Musk

Global
Rusia Tingkatkan Serangan ke Avdiivka Ukraina, Tembakkan 1.000 Peluru

Rusia Tingkatkan Serangan ke Avdiivka Ukraina, Tembakkan 1.000 Peluru

Global
Pemerintah Filipina dan Pemberontak Komunis Sepakat Lakukan Perundingan Damai

Pemerintah Filipina dan Pemberontak Komunis Sepakat Lakukan Perundingan Damai

Global
Politisi Hezbollah Berharap Gencatan Senjata Israel-Hamas Berlanjut

Politisi Hezbollah Berharap Gencatan Senjata Israel-Hamas Berlanjut

Global
Pasukan Israel Bunuh 2 Anak Palestina di Tepi Barat

Pasukan Israel Bunuh 2 Anak Palestina di Tepi Barat

Global
Charlie Munger, Mitra Bisnis Terlama Warren Buffett, Meninggal di Usia 99 Tahun

Charlie Munger, Mitra Bisnis Terlama Warren Buffett, Meninggal di Usia 99 Tahun

Global
Meski Bantuan Berkurang, Ukraina Tegaskan Tak Akan Mundur Lawan Rusia

Meski Bantuan Berkurang, Ukraina Tegaskan Tak Akan Mundur Lawan Rusia

Global
Turkiye Akan Restui Swedia Gabung NATO dalam Beberapa Minggu

Turkiye Akan Restui Swedia Gabung NATO dalam Beberapa Minggu

Global
Ukraina Jatuhkan 21 Drone Rusia dan Rudal dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 21 Drone Rusia dan Rudal dalam Semalam

Global
Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Internasional
Istri Kepala Mata-mata Militer Ukraina Diracun, Ada Konspirasi Internal?

Istri Kepala Mata-mata Militer Ukraina Diracun, Ada Konspirasi Internal?

Global
Thailand Akan Jadi Negara Pertama di Asia Tenggara yang Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Akan Jadi Negara Pertama di Asia Tenggara yang Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com