Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketegangan Meningkat, India Tangguhkan Layanan Visa bagi Warga Kanada

Kompas.com - 22/09/2023, 22:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - India menangguhkan layanan visa untuk warga negara Kanada mulai Kamis (21/9/2023), dan meminta Kanada agar mengurangi anggota staf kedutaan mereka di India.

Ketegangan antara kedua negara telah meningkat.

Warga negara Kanada yang sekarang ini tidak memiliki visa tidak akan dapat bepergian ke India sebelum layanan visa dimulai kembali.

Baca juga: Simpang Siur Hubungan Kanada-India Pascapembunuhan Singh Nijjar

India juga telah meminta agar Kanada mengurangi kehadiran diplomatiknya di negara itu.

Oleh Juru bicara Kementerian Luar Negeri India Arindam Bagchi, itu disebut sebagai langkah untuk mencapai keseimbangan. Sebab, anggota staf India di Kanada kalah jauh jumlahnya daripada staf Kanada di India.

India juga memperingatkan warga negaranya untuk berhati-hati apabila hendak bepergian ke Kanada.

Kementerian Luar Negeri India di New Delhi menyebut, adanya aktivitas anti-India dan kejahatan berdasarkan kebencian yang secara politik dibiarkan.

Hubungan antara India-Kanada telah tegang sejak Senin (18/9/2023), sewaktu PM Kanada Justin Trudeau menyebut ada tuduhan yang kredibel bahwa India terlibat dalam kematian warga negara Kanada yang juga tokoh separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar pada Juni lalu di dekat kota Vancouver.

Badan penyiaran publik Kanada CBC telah melaporkan bahwa seorang anggota aliansi intelijen Five Eyes, memberi Kanada sejumlah informasi yang mengarah pada tuduhan tersebut. Identitas anggota itu belum diungkapkan.

Baca juga: Pesawat Sudah Tidak Mogok, PM Kanada Akhirnya Pulang dari KTT G20 India

Five Eyes adalah jejaring berbagi intelijen, yang terdiri dari Australia, Kanada, Selandia Baru, Inggris dan AS.

Meski Trudeau mengatakan tidak ingin memprovokasi atau menghadapi masalah dengan India, ia menegaskan bahwa Kanada sangat tegas mengenai pentingnya supremasi hukum untuk melindungi warga Kanada.

Ia telah meminta India untuk bekerja sama dalam penyelidikan kematian Nijjar.

India dianggap oleh banyak kalangan internasional sebagai lawan penting dalam menghadapi pengaruh internasional China yang kian besar, yang telah menyebabkan banyak sekutu Kanada enggan turut campur dalam perselisihan ini.

Kanada dan India secara umum memiliki hubungan baik yang bergantung pada perdagangan dan keamanan, meskipun India telah menuduh Kanada melindungi separatis Sikh dan orang-orang yang dianggap India sebagai teroris.

Baca juga: Pria Kanada yang Bunuh Keluarga Muslim Terpapar Supremasi Kulit Putih

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

300 Pengungsi Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Ditemukan Tumpukan Kartu Pengungsi PBB

300 Pengungsi Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Ditemukan Tumpukan Kartu Pengungsi PBB

Global
Tak Mau Coblos Dirinya Sendiri, Calon Anggota Dewan di AS Ini Kalah karena Kurang Satu Suara

Tak Mau Coblos Dirinya Sendiri, Calon Anggota Dewan di AS Ini Kalah karena Kurang Satu Suara

Global
Wabah Kutu Busuk Mulai Merebak di Asia

Wabah Kutu Busuk Mulai Merebak di Asia

Global
Terungkap, Ini Lagu Terakhir yang Diputar Saat Kematian John Lennon

Terungkap, Ini Lagu Terakhir yang Diputar Saat Kematian John Lennon

Global
Puluhan Pria Palestina Ditelanjangi Tentara Israel, Begini Cerita Korban

Puluhan Pria Palestina Ditelanjangi Tentara Israel, Begini Cerita Korban

Global
Ini Alasan Tembok Besar China Dibangun

Ini Alasan Tembok Besar China Dibangun

Internasional
Israel: Serangan yang Tewaskan Jurnalis di Lebanon Terjadi di Zona Tempur Aktif

Israel: Serangan yang Tewaskan Jurnalis di Lebanon Terjadi di Zona Tempur Aktif

Global
Misteri Tomat yang Hilang di Stasiun Luar Angkasa Internasional Akhirnya Terpecahkan

Misteri Tomat yang Hilang di Stasiun Luar Angkasa Internasional Akhirnya Terpecahkan

Global
AS Setujui Penjualan Amunisi Darurat ke Israel

AS Setujui Penjualan Amunisi Darurat ke Israel

Global
Beri Pernyataan Menjurus Antisemitisme, Rektor Universitas Bergengsi AS Mundur

Beri Pernyataan Menjurus Antisemitisme, Rektor Universitas Bergengsi AS Mundur

Global
Rangkuman Hari Ke-654 Serangan Rusia ke Ukraina: Perundingan Damai Tak Realistis | Gelombang Rudal Rusia

Rangkuman Hari Ke-654 Serangan Rusia ke Ukraina: Perundingan Damai Tak Realistis | Gelombang Rudal Rusia

Global
AS Akan Jual 14.000 Peluru Tank ke Israel Tanpa Persetujuan Kongres

AS Akan Jual 14.000 Peluru Tank ke Israel Tanpa Persetujuan Kongres

Global
Houthi Sebut Akan Targetkan Semua Kapal yang Menuju Israel Tanpa Pandang Bulu

Houthi Sebut Akan Targetkan Semua Kapal yang Menuju Israel Tanpa Pandang Bulu

Global
Saat Korban Tewas di Gaza Capai 17.700 Orang, Netantahu Sebut Ini Perang yang Adil

Saat Korban Tewas di Gaza Capai 17.700 Orang, Netantahu Sebut Ini Perang yang Adil

Global
[UNIK GLOBAL] Anak Ajaib Kini Menganggur | Kutukan Firaun Nyata?

[UNIK GLOBAL] Anak Ajaib Kini Menganggur | Kutukan Firaun Nyata?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com