CRIMEA, KOMPAS.com - Serangan rudal Ukraina menghantam markas besar armada Laut Hitam Rusia di Crimea yang dianeksasi pada Jumat (22/9/2023).
Ukraina telah menargetkan Crimea semenjak Rusia melakukan invasi pada 22 Februari 2022 lalu. Tetapi, serangan terhadap instalasi militer di sana baru-baru ini meningkat ketika Kyiv bersumpah untuk merebut kembali semenanjung yang dianeksasi Moskwa pada tahun 2014 tersebut.
"Markas besar armada telah dihantam serangan rudal musuh," kata Mikhail Razvozhayev, gubernur kota terbesar di Crimea, Sevastopol, di media sosial.
Baca juga: Rusia Tangkis Serangan Udara Ukraina di Sevastopol Crimea
Razvozhayev mengatakan, pecahan rudal telah jatuh di dekat sebuah teater dan mendesak warga untuk menjauhi lokasi tersebut.
Dalam unggahan kedua, ia memperingatkan serangan udara lainnya mungkin akan segera terjadi, dan mendesak penduduk kota yang berpenduduk lebih dari 500.000 jiwa itu untuk tetap berada di dalam rumah.
"Perhatian semuanya! Serangan lain mungkin terjadi. Tolong jangan pergi ke pusat kota. Jangan meninggalkan gedung-gedung," katanya.
"Semua orang yang berada di dekat markas armada, saat sirene berbunyi, segera pergi ke tempat penampungan," tambah Razvozhayev, sebagaimana dikutip dari AFP.
Dia mengatakanm petugas penyelamat telah berada di tempat kejadian.
Razvozhayev memastikan petugas pemadam kebakaran akan mengambil semua langkah untuk memadamkan api sesegera mungkin.
Baca juga: Ukraina Terkini: Rusia Jatuhkan Drone di Moskwa dan Crimea
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan satu prajurit tewas dalam serangan Ukraina ke Crimea kali ini. Kementerian itu menambahkan lima rudal telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara.
Serangan Ukraina dan Rusia di dalam dan sekitar Laut Hitam telah meningkat sejak Moskwa menarik diri dari perjanjian yang memungkinkan perjalanan yang aman bagi kapal kargo sipil dari tiga pelabuhan Ukraina.
Ukraina sendiri telah mendesak sekutu-sekutunya untuk menyediakan rudal jarak jauh bagi angkatan bersenjata mereka agar bisa menargetkan posisi yang lebih dalam di wilayah yang dikuasai Rusia.
Para pemimpin Barat telah ragu-ragu karena khawatir Ukraina dapat menargetkan wilayah Rusia dan dengan demikian meningkatkan konflik.
Namun, Perancis dan Inggris telah memasok senjata kepada pasukan Kyiv.
Baca juga: Rusia Imbau Otoritas Crimea Jual Properti Ukraina
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.