Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2023, 10:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SEVASTOPOL, KOMPAS.com - Rusia pada Rabu (20/9/2023) menangkis serangan udara Ukraina yang menargetkan Crimea, semenanjung di Laut Hitam yang dicaplok Moskwa tahun 2014.

Crimea kerap ditargetkan Ukraina sejak invasi Rusia tahun lalu. Kota terbesarnya di Sevastopol yang memiliki pelabuhan militer juga menjadi sasaran.

“Pertahanan udara kami berhasil menghalau serangan rudal terhadap Sevastopol,” kata Gubernur Crimea yang ditunjuk Rusia, Mikhail Razvozhayev, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Ukraina Terkini: Rusia Jatuhkan Drone di Moskwa dan Crimea

Otoritas setempat kini sedang memastikan tingkat kerusakan atau apakah ada korban.

Razvozhayev menambahkan, kota itu sudah tenang setelah serangan berlalu.

Sebelumnya dia mengatakan, sistem pertahanan udara menjatuhkan beberapa drone dan puing-puing berjatuhan di Verkhnosadove serta Kacha, pinggiran Sevastopol, tanpa menimbulkan korban jiwa.

Baca juga:

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berjanji merebut kembali Crimea, dan Menteri Pertahanan Ukraina yang baru berasal dari wilayah tersebut.

Pekan lalu, Kyiv mengeklaim merusak dua kapal Angkatan Laut militer Rusia yang sedang diperbaiki, dalam serangan rudal di galangan kapal Sevastopol.

Pada Hari Kemerdekaan Ukraina tanggal 24 Agustus, Kyiv mengatakan bahwa pihaknya mengibarkan bendera negara di Crimea dalam operasi khusus.

Baca juga: Ukraina Tunjuk Menteri Pertahanan Baru, Rustem Umerov dari Tatar Crimea

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ikuti Finlandia, Estonia Akan Tutup Perbatasan dengan Rusia

Ikuti Finlandia, Estonia Akan Tutup Perbatasan dengan Rusia

Global
Malaysia dan Indonesia Cari Teman untuk Lawan UU Deforestasi Uni Eropa

Malaysia dan Indonesia Cari Teman untuk Lawan UU Deforestasi Uni Eropa

Global
Rangkuman Hari Ke-644 Serangan Rusia ke Ukraina: Restu Turkiye untuk Swedia | Avdiivka Diberondong 1.000 Peluru

Rangkuman Hari Ke-644 Serangan Rusia ke Ukraina: Restu Turkiye untuk Swedia | Avdiivka Diberondong 1.000 Peluru

Global
[POPULER GLOBAL] Raja Malaysia dan Pangeran Monako Minum Cendol di Warung | Hamas Undang Elon Musk

[POPULER GLOBAL] Raja Malaysia dan Pangeran Monako Minum Cendol di Warung | Hamas Undang Elon Musk

Global
Rusia Tingkatkan Serangan ke Avdiivka Ukraina, Tembakkan 1.000 Peluru

Rusia Tingkatkan Serangan ke Avdiivka Ukraina, Tembakkan 1.000 Peluru

Global
Pemerintah Filipina dan Pemberontak Komunis Sepakat Lakukan Perundingan Damai

Pemerintah Filipina dan Pemberontak Komunis Sepakat Lakukan Perundingan Damai

Global
Politisi Hezbollah Berharap Gencatan Senjata Israel-Hamas Berlanjut

Politisi Hezbollah Berharap Gencatan Senjata Israel-Hamas Berlanjut

Global
Pasukan Israel Bunuh 2 Anak Palestina di Tepi Barat

Pasukan Israel Bunuh 2 Anak Palestina di Tepi Barat

Global
Charlie Munger, Mitra Bisnis Terlama Warren Buffett, Meninggal di Usia 99 Tahun

Charlie Munger, Mitra Bisnis Terlama Warren Buffett, Meninggal di Usia 99 Tahun

Global
Meski Bantuan Berkurang, Ukraina Tegaskan Tak Akan Mundur Lawan Rusia

Meski Bantuan Berkurang, Ukraina Tegaskan Tak Akan Mundur Lawan Rusia

Global
Turkiye Akan Restui Swedia Gabung NATO dalam Beberapa Minggu

Turkiye Akan Restui Swedia Gabung NATO dalam Beberapa Minggu

Global
Ukraina Jatuhkan 21 Drone Rusia dan Rudal dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 21 Drone Rusia dan Rudal dalam Semalam

Global
Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Internasional
Istri Kepala Mata-mata Militer Ukraina Diracun, Ada Konspirasi Internal?

Istri Kepala Mata-mata Militer Ukraina Diracun, Ada Konspirasi Internal?

Global
Thailand Akan Jadi Negara Pertama di Asia Tenggara yang Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Akan Jadi Negara Pertama di Asia Tenggara yang Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com