Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Meminta Pengampunan Kerajaan

Kompas.com - 31/08/2023, 20:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Miliarder Thailand dan mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra telah meminta pengampunan dari kerajaan, demikian laporan media Thailand pada hari Kamis (31/8/2023).

Pengampunan ini diberikan hanya seminggu setelah ia kembali ke negaranya dan dipenjara atas dakwaan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Media melaporkan permintaan Thaksin tersebut, dengan mengutip menteri kehakiman yang akan segera mengundurkan diri.

Baca juga: Profil Srettha Thavisin, Pengusaha Ramah yang jadi PM Thailand

Ajudan senior Menteri Kehakiman sementara Wissanu Krea-ngam mengkonfirmasi berita tersebut kepada kantor berita AFP.

Permintaan tersebut harus diajukan kepada menteri kehakiman melalui departemen pemasyarakatan, sebelum perdana menteri mempertimbangkannya. Kemudian diajukan ke Raja Maha Vajiralongkorn.

Mantan Perdana Menteri dan pendiri partai Pheu Thai, Thaksin, digulingkan dalam sebuah kudeta 17 tahun yang lalu, yang membuatnya mengasingkan diri.

Dia kembali ke Thailand untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir minggu lalu, hanya untuk segera ditangkap dan dibawa ke Mahkamah Agung, yang menjatuhkan hukuman delapan tahun atas tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Hukumannya dikatakan didasarkan pada hukuman masa lalu yang diperolehnya secara in absentia.

Mantan pemimpin Thailand Thaksin Shinawatra kembali dari pengasingan.

Thaksin telah membentuk partai Thai Rak Thai pada tahun 1998, yang kemudian dikenal sebagai partai Pheu Thai yang sekarang berkuasa.

Baca juga: Baru Masuk Penjara, Thaksin Shinawatra Dilarikan ke Rumah Sakit

Spekulasi seputar waktu pilihannya untuk kembali dari pengasingan telah meningkat, dengan beberapa orang menduga bahwa partai Pheu Thai telah membuat kesepakatan dengan partai-partai lain yang melibatkan pengampunan untuknya.

Srettha Thavisin, perdana menteri yang baru diangkat, sekarang dianggap sebagai wajah dari gerakan politik Thaksin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com