Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Akan Kembali dari Pengasingan

BANGKOK, KOMPAS.com - Thaksin Shinawatra, mantan perdana menteri Thailand yang mengasingkan diri berencana untuk kembali ke negara itu dalam waktu dekat, kata putrinya pada Sabtu (19/8/2023).

Thaksin, yang digulingkan militer Thailand dalam kudeta tahun 2006, menghadapi kemungkinan penjara hingga 10 tahun penjara setelah beberapa kali dihukum saat dia pergi.

Putri bungsu Thaksin, Paetongtarn Shinawatra, mencuit bahwa dia akan bertemu ayahnya di Bandara Don Muang Bangkok pada Selasa, 22 Agustus mendatang.

Baca juga: Mantan PM Thaksin Shinawatra Tunda Kepulangannya ke Thailand

Meskipun pria berusia 74 tahun itu telah lama mengatakan ingin pulang, dia menghadapi berbagai hukuman pidana yang menurutnya bermotivasi politik.

Dilansir dari DW, Thaksin menunda kepulangannya awal bulan ini, dengan alasan dia memerlukan pemeriksaan kesehatan.

Thaksin menghadapi hukuman 10 tahun penjara, dan wakil kepala polisi nasional Thailand Surachate Hakparn mengatakan mantan perdana menteri itu akan tunduk pada proses peradilan sekembalinya.

Thaksin dihukum karena korupsi dan pencucian uang dalam empat kasus pidana selama di luar negeri.

Sementara salah satu dari hukuman tersebut kini telah melewati undang-undang pembatasan, dia masih menghadapi penyelidikan dalam kasus lain.

Tanggal pengembalian yang direncanakan bertepatan dengan pemungutan suara apakah akan menyetujui Srettha Thavisin, dari Partai Pheu Thai yang terkait dengan Thaksin, sebagai perdana menteri.

Srettha, yang difavoritkan untuk mendapatkan peran itu, harus mengumpulkan mayoritas di majelis rendah dengan 500 kursi anggota parlemen terpilih, ditambah 250 anggota senat yang ditunjuk oleh junta terakhir kerajaan.

Baca juga: Spesies Baru Dinosaurus Ditemukan di Thailand, Berwajah Merah Muda

Paetongtarn sendiri adalah calon perdana menteri, dan beberapa analis mengatakan rencana kembalinya ayahnya menunjukkan bahwa keluarganya yakin bahwa partai tersebut akan berhasil.

Pheu Thai muncul kedua dalam pemilihan umum Mei Thailand.

Baca juga: Mantan PM Thaksin Shinawatra Berencana Kembali ke Thailand

Ia mencoba membentuk pemerintahan setelah pemimpin partai pemenang pemilu, Pita Limjaroenrat, gagal dalam upayanya menjadi perdana menteri.