Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ECOWAS Bertemu Pemimpin Junta dan Presiden Niger yang Dikudeta

Kompas.com - 20/08/2023, 12:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

NIAMEY, KOMPAS.com - Delegasi dari blok regional utama Afrika Barat, ECOWAS, hari Sabtu (19/8/2023) bertemu dengan Presiden yang digulingkan Niger, Mohamed Bazoum, dan melakukan pembicaraan dengan pemimpin junta, Jenderal Abdourahmane Tiani, di ibu kota Niamey.

Juru bicara kepresidenan Nigeria, dilansir dari Reuters, menyebut kelompok Afrika Barat ini sedang mengupayakan cara-cara diplomatik untuk membalikkan kudeta 26 Juli.

Penerimaan para pemimpin kudeta terhadap misi tersebut dapat menandakan kesediaan baru untuk berunding setelah blok tersebut menguatkan ancamannya untuk menggunakan kekuatan sebagai upaya terakhir untuk memulihkan demokrasi.

Baca juga: UPDATE Kudeta Niger: Afrika Barat Setuju Aktifkan Pasukan Siaga

Dikatakan bahwa sebuah "Hari H" yang dirahasiakan telah disepakati untuk kemungkinan intervensi militer.

Sementara misi-misi ECOWAS sebelumnya telah ditolak, delegasi hari Sabtu disambut di bandara Niamey oleh perdana menteri yang ditunjuk junta, kata sebuah sumber ECOWAS, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Kelompok yang terbang dipimpin oleh mantan pemimpin militer Nigeria, Abdulsalami Abubakar, dan termasuk Presiden Komisi ECOWAS, Omar Touray.

Juru bicara kepresidenan Nigeria, Abdulaziz Abdulaziz, memposting sebuah foto delegasi yang bertemu dengan Bazoum.

"Setelah bertemu .... (pemimpin junta) Jenderal Abdoulrahmane Tchiani, delegasi ECOWAS di Niger juga telah mengunjungi Presiden Mohamed Bazoum malam ini," tulisnya di platform X.

Ia tidak memberikan rincian mengenai hasil pembicaraan.

Tidak ada komentar mengenai negosiasi dari junta, yang telah menahan Bazoum sejak merebut kekuasaan meskipun ada seruan internasional untuk membebaskannya.

Baca juga: PM Niger yang Diangkat Junta Kunjungi Chad Saat ECOWAS Pertimbangkan Intervensi Bersenjata

Namun dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi pada Sabtu malam, Tiani mengatakan bahwa para pemimpin kudeta maupun rakyat Nigeria tidak menginginkan perang dan tetap terbuka untuk berdialog.

Dia memperingatkan bahwa Niger siap untuk membela diri jika diperlukan.

"Jika sebuah agresi dilakukan terhadap kami, ini tidak akan berjalan dengan mudah seperti yang diyakini beberapa orang," katanya.

Sementara itu, Tiani mengatakan bahwa junta sedang mengejar agendanya sendiri dan akan meluncurkan dialog nasional untuk berkonsultasi mengenai transisi kembali ke demokrasi, yang seharusnya tidak lebih dari tiga tahun.

ECOWAS telah mengambil sikap yang lebih keras terhadap kudeta Niger, kudeta ketujuh di kawasan dalam tiga tahun terakhir, dibandingkan dengan kudeta-kudeta sebelumnya.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com