Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Pendaki Indonesia Capai Base Camp Hoernlihuette di Gunung Matterhorn yang Indah

Kompas.com - 31/08/2023, 16:18 WIB
Krisna Diantha Akassa,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

ZERMATT, KOMPAS.com - Setelah tertunda nyaris sepekan, pendaki gunung asal Indonesia yang tergabung dalam Wanadri, akhirnya berhasil mencapai base camp Hoernlihuette, Gunung Matterhorn, Swiss, pada Rabu (30/8/2023) siang waktu setempat.

"Kami tiba di Hoernlihuette sekitar pukul 14.25 waktu setempat," ujar Muhammad Wahyudi, salah satu pendaki, kepada Kompas.com.

Hoernihuette berada di ketinggian 3.260 mdpl, dan merupakan salah satu titik terdekat menuju Matterhorn 4.478 mdpl.

Baca juga: Cuaca Ekstrem Bayangi Rencana Ekspedisi Trilogi Alpen oleh Pendaki Indonesia

 

Di huma modern ini, Wahyudi dan kawan kawan menginap semalam. Pada Kamis (31/8/2023) sekitar pukul 03.00 waktu setempat, mereka mulai naik ke Matterhorn.

Gunung Matterhorn yang terkenal, tengah didaki pecinta alam Indonesia dari Wanadri.Dok. Wanadri Gunung Matterhorn yang terkenal, tengah didaki pecinta alam Indonesia dari Wanadri.

Cuaca di sekitar Hoerlihuette, kata Wahyudi, cukup bersahabat.

"Tapi salju menutup semua jalur hiking dari Schwarzsee menuju Hornlihuette tertutup salju dan berkabut," imbuh Wahyudi.

Dari Hoernlihuette, mereka harus menempuh sekitar empat jam hingga puncak Matterhorn.

Setelah tertunda nyaris sepekan, pendaki gunung asal Indonesia yang tergabung dalam Wanadri, akhirnya berhasil mencapai base camp Hoernlihuette, Gunung Matterhorn, pada Rabu (30/8/2023) siang waktu setempat.Dok. Wanadri Setelah tertunda nyaris sepekan, pendaki gunung asal Indonesia yang tergabung dalam Wanadri, akhirnya berhasil mencapai base camp Hoernlihuette, Gunung Matterhorn, pada Rabu (30/8/2023) siang waktu setempat.

Pada mulanya harus memasang lampu karena masih gelap gulita, lalu menjelang setengah perjalanan akan diiringi sinar matahari.

Sampai di atas diperkirakan sebelum tengah hari.

Keempat pendaki Wanadri akan naik ke Matterhorn tanpa bantuan guide lokal. Itu artinya, mereka harus menerima berangkat paling akhir.

Baca juga: Pendaki Indonesia Rencanakan Pendakian Tebing Maut di Gunung Eiger Swiss

Swiss memprioritaskan pendaki dengan guide lokal pertama kali naik Matterhorn, lalu diikuti pendaki dengan guide non Swiss, baru terakhir adalah pendaki seperti Wanadri.

Setelah tertunda nyaris sepekan, pendaki gunung asal Indonesia yang tergabung dalam Wanadri, akhirnya berhasil mencapai base camp Hoernlihuette, Gunung Matterhorn, pada Rabu (30/8/2023) siang waktu setempat.Dok. Wanadri Setelah tertunda nyaris sepekan, pendaki gunung asal Indonesia yang tergabung dalam Wanadri, akhirnya berhasil mencapai base camp Hoernlihuette, Gunung Matterhorn, pada Rabu (30/8/2023) siang waktu setempat.

Matterhorn bukanlah gunung tertinggi di Swiss, namun sangat terkenal karena keindahannya.

Matterhorn juga dipakai sebagai simbol pabrik cokelat Toblerone.

Keempat pendaki dari Wanadri tersebut tengah melakukan Ekspedisi Trilogi Alpen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com