Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Thailand Kurangi Hukuman Penjara Thaksin Shinawatra dari 8 Tahun Jadi 1 Tahun

Kompas.com - 02/09/2023, 06:50 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri (PM) Thailand Thaksin Shinawatra mendapat pengurangan hukuman penjara dari delapan tahun menjadi satu tahun oleh Raja Thailand pada Jumat (1/9/2023).

Itu terjadi hanya berselang sehari setelah miliarder berusia 74 tahun tersebut mengajukan permohonan pengampunan kerajaan atas tuduhan korupsi dan penyalahgunaan jabatan.

Thaksin, yang dua kali terpilih sebagai PM dan digulingkan dalam kudeta militer tahun 2006, dijebloskan ke penjara pekan lalu segera setelah kembali ke kerajaan untuk pertama kalinya sejak 2008.

Baca juga: Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Meminta Pengampunan Kerajaan

Pengampunan hukuman penjara sebagian untuk Shinawatra dari Raja Maha Vajiralongkorn dikonfirmasi resmi oleh Royal Gazette.

Pengumuman tersebut menyinggung pengabdian Shinawatra kepada negara di masa lampau sebagai perdana menteri.

Putri Bajrakitiyabha, anak sulung dari Raja Thailand pingsan karena masalah jantung menurut istana kerajaan Thailand pada Kamis (5/12/2022). Sudah tiga pekan dia tak juga sadarkan diri.
ZENJOURNALIST via TWITTER Putri Bajrakitiyabha, anak sulung dari Raja Thailand pingsan karena masalah jantung menurut istana kerajaan Thailand pada Kamis (5/12/2022). Sudah tiga pekan dia tak juga sadarkan diri.

"Dia setia pada institusi monarki. Ketika diadili, dia menghormati sistem peradilan," kata pernyataan itu, seraya menyebutkan bahwa Thaksin juga menderita banyak masalah kesehatan.

"Yang Mulia Raja telah memberinya amnesti dan mengurangi hukuman terhadap Thaksin Shinawatra, sang tahanan, menjadi satu tahun penjara, sehingga dia dapat menggunakan keahlian dan pengalamannya untuk membangun negara lebih jauh," tambah pernyataan Kerajaan Thailand, dikutip dari AFP.

Baca juga: Baru Masuk Penjara, Thaksin Shinawatra Dilarikan ke Rumah Sakit

Kepulangannya pada Selasa (29/8/2023) bertepatan dengan kembalinya partai Pheu Thai ke pemerintahan yang beraliansi dengan partai-partai pro-militer, membuat banyak orang menyimpulkan bahwa sebuah kesepakatan telah dicapai untuk mengurangi masa hukumannya.

"Saya mengucapkan selamat kepada keluarga Thaksin atas berita ini," kata Perdana Menteri baru Thailand, Srettha Thavisin, dari Partai Pheu Thai.

"Keluarganya pasti bahagia. Kudengar dia menderita tekanan darah tinggi. Mereka pasti tenang," tambahnya kepada wartawan

Putri Thaksin, Paetongtarn, mengatakan, keluarganya berterima kasih atas kemurahan hati Raja Thailand.

“Thaksin Shinawatra akan menggunakan keahlian, pengetahuan, dan keterampilannya untuk memberikan manfaat bagi negara, masyarakat, dan rakyat, serta akan mengabdi pada institusi monarki selamanya,” tulisnya di Instagram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com