MOSKWA, KOMPAS.com - Sebuah pesawat tak berawak Ukraina menyerang sebuah kota di Rusia barat yang menjadi lokasi salah satu pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di negara tersebut.
Tidak ada kerusakan yang dilaporkan pada pembangkit listrik tersebut, demikian ungkap para pejabat Rusia.
Gubernur Roman Starovoit mengatakan sebuah pesawat tak berawak Ukraina telah merusak fasad sebuah bangunan di kota Kurchatov, hanya beberapa kilometer dari pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk, pada Jumat (1/9/2023).
Dia sebelumnya mengatakan ada dua pesawat tak berawak namun kemudian mengklarifikasi pernyataannya.
"Tidak ada korban jiwa," kata Starovoit, dilansir dari Reuters.
Starovoit tidak menyebutkan potensi kerusakan pada pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk dari era Soviet memiliki reaktor yang dimoderasi grafit yang sama dengan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl.
Ledakan dan kebakaran di PLTN Chernobyl pada tahun 1986, di Ukraina yang saat itu masih merupakan bagian dari Uni Soviet, merupakan kecelakaan nuklir terburuk di dunia, yang menyebarkan radiasi ke seluruh Eropa.
Saat ini, tiga reaktor RBMK-1000 di Kursk masih beroperasi dan satu reaktor telah ditutup, menurut perusahaan nuklir negara Rusia.
Rusia dan Ukraina di masa lalu saling menuduh satu sama lain berencana untuk menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Akhir Kekuasaan Keluarga Bongo | Serangan Ukraina Kian Dalam di Rusia
Pasukan Rusia merebut stasiun tersebut, fasilitas nuklir terbesar di Eropa dengan enam reaktor, pada hari-hari setelah Kremlin memerintahkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
Sebuah pesawat tak berawak lainnya ditembak jatuh saat mendekati Moskwa pada Jumat pagi, kata Wali Kota Sergei Sobyanin.
Hal itu sempat mengganggu penerbangan ke bandara Vnukovo, Moskwa.
Baca juga: Serangan Ukraina Semakin Jauh ke Dalam Rusia, Drone Serang 6 Wilayah
Di wilayah Belgorod, Rusia barat, sebuah pesawat tak berawak lainnya ditembak jatuh, menurut Gubernur Vyacheslav Gladkov.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.