Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan PM Thaksin Shinawatra Tunda Kepulangannya ke Thailand

Kompas.com - 05/08/2023, 16:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNA

BANGKOK, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra mengatakan pada hari Sabtu (5/8/2023) bahwa ia menunda kepulangannya dari pengasingan.

Ini dilakukan di tengah upaya Thailand mengatasi kebuntuan politik setelah pemilihan umum pada bulan Mei lalu, yang dimenangkan oleh lawan-lawannya yang berasal dari partai-partai yang didukung oleh militer.

Thaksin, mantan taipan telekomunikasi yang menjadi perdana menteri pada tahun 2001 dan digulingkan oleh militer pada tahun 2006, telah menjadi sosok penting dalam politik Thailand.

Baca juga: Spesies Baru Dinosaurus Ditemukan di Thailand, Berwajah Merah Muda

Ini meskipun Thaksin telah tinggal di pengasingan diri sejak tahun 2008 untuk menghindari tuduhan korupsi yang menurutnya bermotif politik setelah pemerintahannya digulingkan dalam kudeta tahun 2006.

Seperti dilansir CNA, pada hari Sabtu, Thaksin mengatakan dalam sebuah posting di X, platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, bahwa dia membutuhkan pemeriksaan kesehatan dan akan menunda kepulangannya, yang semula direncanakan pada 10 Agustus, selama beberapa minggu.

Partai Pheu Thai yang didukung Thaksin berada di urutan kedua dalam pemilihan Mei lalu setelah Partai Move Forward yang progresif.

Kedua partai pemenang pemilu ini telah mencoba membentuk pemerintahan dengan enam mitra yang berpandangan sama, namun terhalang oleh Senat, yang didominasi oleh orang-orang yang ditunjuk oleh militer, dan para penentang konservatif.

Awal pekan ini, Pheu Thai memimpin dalam upaya membentuk pemerintahan tanpa Move Forward, yang upayanya sendiri untuk membentuk pemerintahan mendapat tentangan keras dari kaum konservatif pro-militer yang khawatir dengan agenda reformasinya.

Konstitusi, yang disusun selama pemerintahan militer, mengharuskan pertemuan gabungan antara Majelis Rendah dan Senat yang ditunjuk untuk memilih perdana menteri.

Move Forward telah dua kali berusaha agar pemimpin partai Pita Limjaroenrat disahkan sebagai perdana menteri oleh kedua majelis parlemen, tetapi kedua kali diblokir meskipun memenangkan kursi terbanyak dalam pemilu.

Baca juga: Mantan PM Thaksin Shinawatra Berencana Kembali ke Thailand

Pheu Thai mengatakan pada awal pekan ini bahwa mereka akan mencalonkan Srettha Thavisin, seorang pengusaha real estate, sebagai kandidat perdana menteri, dan parlemen akan melakukan pemungutan suara untuk memilihnya pada hari Jumat (4/8/2023).

Namun, pemungutan suara tersebut ditunda sambil menunggu tinjauan Mahkamah Konstitusi, yang akan dilakukan pada 16 Agustus, atas proses parlemen yang memblokir pencalonan kembali Pita untuk pemungutan suara kedua kalinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com