Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Terakhir, 76.000 Polisi Jerman Diserang saat Bertugas

Kompas.com - 17/09/2023, 13:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber DW

BERLIN, KOMPAS.com - Sekitar 80.000 personel darurat Jerman menjadi sasaran kekerasan saat bertugas selama setahun terakhir, sebuah survei baru mengungkapkan hal ini pada Sabtu (16/9/2023).

Kelompok surat kabar regional Redaktions Netzwerk Deutschland (RND) yang berbasis di Hannover mengamati angka-angka dari 16 negara bagian di Jerman.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa sekitar 76.000 petugas polisi, 1.000 petugas pemadam kebakaran, dan 2.100 petugas penyelamat diserang saat sedang bertugas.

Baca juga: Viral Video Oknum Polisi AS Lakukan Hal Tak Senonoh pada Perempuan Tak Dikenal

Para ahli berpendapat bahwa jumlah sebenarnya lebih tinggi, karena banyak pekerja memilih untuk tidak melaporkan serangan yang mereka hadapi.

Dilansir dari DW, survei tersebut menunjukkan bahwa jumlah terbesar insiden kekerasan yang dilaporkan terhadap personel darurat terjadi di North Rhine-Westphalia, negara bagian yang paling padat penduduknya di Jerman.

Lebih dari 20.000 petugas polisi terdaftar di sana sebagai korban.

Sekitar 795 petugas polisi, 31 petugas pemadam kebakaran dan 64 petugas penyelamat lainnya mengalami cedera tubuh serius atau berbahaya.

Negara bagian Bavaria juga menduduki peringkat tinggi, dengan 19.057 kasus dilaporkan.

Mereka terdiri dari 4.532 polisi yang menjadi korban perlawanan, 5.364 penghinaan, dan 6.502 kekerasan fisik.

Angka tersebut memprihatinkan, mengingat jumlah petugas polisi di negara bagian tersebut adalah 34.204 orang pada tahun 2022.

Baca juga: KJRI Los Angeles: Polisi Masih Cari WNI Yudi Saputra

Artinya, lebih dari separuh dari mereka diserang saat sedang bertugas.

Kekerasan terhadap petugas polisi Jerman meningkat

Fredericke Leuschner, pakar di Pusat Kriminologi, sebuah lembaga penelitian federal dan negara bagian, berkomentar kepada RND tentang apa yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka-angka ini.

“Hukuman yang lebih keras tidak masuk akal karena efek jeranya patut dipertanyakan,” kata Leuschner. “Para pelaku ini seringkali berada di bawah pengaruh alkohol dan obat-obatan atau memiliki penyakit mental.”

Baca juga: Sri Lanka Pecat Polisi yang Main Piano di Istana Presiden Saat Diserbu Massa

Merespons hal ini, ada seruan untuk melindungi pasukan darurat terhadap kasus-kasus seperti itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com