Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narapidana di Penjara Ekuador Sandera 57 Sipir dan Polisi

Kompas.com - 01/09/2023, 08:16 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

QUITO, KOMPAS.com - Para narapidana di sebuah lembaga pemasyarakatan di Kota Cuenca, Ekuador, telah menyandera 50 sipir dan tujuh polisi.

Hal itu diungkap oleh Menteri Dalam Negeri Ekuador, Juan Zapata, pada Kamis (31/8/2023).

"Kami prihatin dengan keselamatan para petugas kami," katanya dalam sebuah konferensi pers di ibu kota Quito.

Baca juga: Gantikan Capres Ekuador yang Tewas Ditembak, Zurita Muncul dengan Rompi Antipeluru

Penyanderaan massal ini terjadi sehari setelah ratusan tentara dan polisi melakukan operasi pencarian senjata, amunisi, dan bahan peledak di salah satu lapas utama di Ekuador, yakni di Kota Latacunga, Andes.

Badan urusan lembaga pemasyarakatan Ekuador, SNAI, pada mulanya mengatakan bahwa penyanderaan tersebut merupakan pembalasan atas operasi tersebut.

Namun, pihak berwenang kemudian mengatakan bahwa itu adalah protes atas pemindahan para narapidana ke penjara lain.

Penjara-penjara di Ekuador telah menjadi lokasi pembantaian oleh geng-geng yang memiliki hubungan dengan kartel Kolombia dan Meksiko.

Tercatat ada 430 narapidana yang tewas di dalam penjara Ekuador sejak 2021, sering kali meninggalkan jejak berupa mayat-mayat yang dibakar dan dipotong-potong.

Ekuador beberapa tahun lalu adalah surga damai di Amerika Selatan.

Sayangnya, negara yang terletak di antara produsen kokain terbesar di dunia, yakni Kolombia dan Peru, tersebut baru-baru ini jatuh ke dalam kekerasan karena menjadi pusat perdagangan narkoba.

Baca juga: Capres Tewas Dibunuh, Pemilu Ekuador Kian Tak Menentu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com