Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliah S1 di Amerika Tak Perlu Skripsi, Mahasiswa Indonesia Ceritakan Pengalaman Bikin Tugas Akhir

Kompas.com - 06/09/2023, 10:42 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

Penulis: VOA Indonesia

WASHONGTON DC, KOMPAS.com - Kabar "dihapusnya" kewajiban membuat skripsi untuk lulus jenjang S1 sempat menjadi topik hangat di Indonesia.

Menteri Pendidikan RI Nadiem Makarim lalu memberi klarifikasi di hadapan DPR pada Rabu (30/8/2023), bahwa pemerintah tidak menghapus kewajiban skripsi, melainkan memberikan kewenangan kepada perguruan tinggi untuk menentukan syarat kelulusan.

Di Amerika Serikat, skripsi bukan syarat untuk lulus jenjang S1.

Baca juga: Kisah David Purnomo, Masih 14 Tahun Sudah Diterima Kuliah di AS

Menurut Coursera dan informasi dari sejumlah universitas di AS, mahasiswa harus menuntaskan minimal 120 satuan kredit semester (SKS) dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 2.00 dari 4.00 untuk dapat gelar S1 atau bachelor's degree.

Ada juga universitas yang menerapkan minimal syarat kelulusan 128 SKS seperti Harvard dan New York University.

Cerita mahasiswa Indonesia di AS

Apakah dengan tanpa skripsi, lulus S1 di Amerika lebih "santai"?

Tiga warga Indonesia yang baru-baru ini lulus S1 tanpa skripsi, berbagi pengalamannya dengan VOA.

Di semester terakhir, kalian ambil berapa kelas?

Elena Aniko (University of Maryland - jurusan Neurobiology & Physiology, dengan minor Bahasa Jerman): Aku ambil 5 kelas, setiap semester ada satu kelas German, tapi sisanya cuma kelas untuk jurusan.

Raina Abigail Putri (Biola University - jurusan Teater, dengan minor Teologi): Aku ambil 3 kelas Teater, 2 kelas untuk minor Teologi, dan 2 kelas pilihan umum.

Febrianne Daneswary (Michigan State University - jurusan Ekonomi, dengan minor Bahasa Korea dan Social Science Quantitative Data Analytics): Aku sebelum lulus ngambil total 4 kelas.

Baca juga: Kuliah di Amerika, Mahasiswi Malaysia Ini Dapat IPK 4,0 dan Ranking 1

Dengan tidak adanya skripsi, tugas akhir untuk jurusan kalian apa?

Elena: Yang beda di semester terakhir itu (dibandingkan semester-semester sebelumnya) cuma ambil upper-level lab. Waktu itu kita riset independen tentang gen kanker, gitu. Jadi presentasi, makalah penelitian, dan laporan laboratorium. Tapi, presentasinya cuma di kelas sama profesornya aja.

Raina: Untuk kelas sejarah teater, kami cuma presentasi tentang suatu masa dalam sejarah teater yang kami sukai dan mau bahas lebih mendalam. Untuk kelas advanced acting, kami ada pertunjukan. Kami menyiapkan sebuah adegan, memakai teknik-teknik akting yang sudah kami pelajari, dalam satu pertunjukan. Kami memperlakukannya seperti sebuah pertunjukan profesional. Kami tampil di depan agents, manajer, dan orang-orang tersayang.

Febri: Di semua kelas itu, aku harus ambil ujian akhir seperti biasa... Di kelas coding aku, proyek akhirnya tentang analisa data. Di kelas Ekonomi aku, presentasi tentang 15-minute city, tentang Kota New York, itu sekitar 45 menit di depan kelas, sama ada dua makalah.

Apakah dengan tidak adanya skripsi jelang kelulusan merasa santai?

Elena: Aku rasa lebih santai, meski aku nggak bisa bandingin secara pribadi. Tapi teman-teman yang skripsi dan ikut sidang (di Indonesia), tentu ada tekanan yang lebih besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com