Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/09/2023, 06:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP


YERUSALEM, KOMPAS.com - Papua Nugini membuka kedutaan besar untuk Israel di Yerusalem pada Selasa (5/9/2023).

Ini membuat Papua Nugini menjadi negara kelima yang memiliki utusan di kota suci tersebut.

Status Yerusalem merupakan isu paling sensitif dalam konflik Israel-Palestina.

Baca juga: Israel Batasi Perayaan Paskah Kristen Ortodoks di Yerusalem, Pemimpin Gereja Masa Bodoh

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape meresmikan kantor kedutaan tersebut di hadapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah acara di Yerusalem.

"Banyak negara memilih untuk tidak membuka kedutaan besar mereka di Yerusalem, tetapi kami membuat pilihan sadar," kata Marape, yang negaranya sebelumnya tidak memiliki Kedubes di Israel.

"Bagi kami yang menyebut diri kami Kristen, memberikan penghormatan kepada Tuhan tidak akan lengkap tanpa mengakui bahwa Yerusalem adalah ibu kota universal bagi rakyat dan bangsa Israel," katanya, dikutip dari AFP.

Marape lantas mengundang Netanyahu untuk meresmikan kedutaan besar Israel di Papua Nugini.

Israeal menyambut baik

Netanyahu menyambut baik pembukaan kedutaan di Yerusalem, menjadikan Papua Nugini sebagai negara Asia Pasifik pertama yang melakukannya.

"Kami sangat bangga dan sangat menghargai fakta tersebut," katanya.

Baca juga: 2 Malam Mencekam di Yerusalem, Saling Serang Saat Ramadhan

Dia menambahkan bahwa hubungan baru antara kedua negara tidak hanya memungkinkan Papua Nugini dan Israel untuk sama-sama menghargai masa lalu, tetapi juga merebut masa depan.

Sebagian besar negara yang memiliki perwakilan diplomatik resmi di Israel menempatkan kedutaan besar mereka di Tel Aviv, pusat komersial negara tersebut.

Hanya segelintir negara yang memiliki kedutaan besar di Yerusalem, yaitu Amerika Serikat (AS), Kosovo, Guatemala, dan Honduras.

Keputusan Papua Nugini ini menyusul pakta keamanan penting yang diajukan di parlemen negara itu pada Juni, yang memungkinkan militer AS untuk membangun dan beroperasi dari pangkalan di Papua Nugini. Pakta ini mendukung upaya Washington untuk mengepung China di Pasifik.

Setelah merebutnya pada 1967, Israel mencaplok Yerusalem timur, termasuk Kota Tua, dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Israel menganggap seluruh kota Yerusalem sebagai ibu kotanya, sebuah sikap yang didukung oleh mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang memindahkan kedutaan besar Washington ke sana.

Sekitar 230.000 warga Israel tinggal di Yerusalem timur yang dicaplok, bersama dengan setidaknya 360.000 warga Palestina yang ingin menjadikan sektor ini sebagai ibu kota negara merdeka di masa depan.

Baca juga: Ramadhan 2023, Muslim di Yerusalem Laksanakan Shalat Tarawih Pertama

Pembicaraan damai telah menemui jalan buntu sejak 2014, dan kekerasan dalam konflik Israel-Palestina telah meningkat sejak tahun lalu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

'Pria Tertampan Italia' Tinggalkan Karier Modeling demi Menjadi Pendeta

"Pria Tertampan Italia" Tinggalkan Karier Modeling demi Menjadi Pendeta

Global
Kabar Harimau Berkeliaran Bikin Warga Kelantan Malaysia Tak Berani Keluar Rumah Malam Hari

Kabar Harimau Berkeliaran Bikin Warga Kelantan Malaysia Tak Berani Keluar Rumah Malam Hari

Global
Iran Perintahkan AS Bayar Rp 771 Triliun atas Tewasnya Jenderal Qasem Soleimani

Iran Perintahkan AS Bayar Rp 771 Triliun atas Tewasnya Jenderal Qasem Soleimani

Global
Restoran Jepang Unik, Pengunjung Membayar untuk Ditampar Pelayan Berkimono Sebelum Makan

Restoran Jepang Unik, Pengunjung Membayar untuk Ditampar Pelayan Berkimono Sebelum Makan

Global
Sejarah Kudeta Muenchen, Kegagalan Hitler yang Jadi Awal Kebangkitan Nazi

Sejarah Kudeta Muenchen, Kegagalan Hitler yang Jadi Awal Kebangkitan Nazi

Internasional
48 Drone Rusia Rancangan Iran Serang Ukraina dari Selatan dan Crimea

48 Drone Rusia Rancangan Iran Serang Ukraina dari Selatan dan Crimea

Global
Belanda Kembalikan Artefak Era Kolonial ke Sri Lanka

Belanda Kembalikan Artefak Era Kolonial ke Sri Lanka

Global
Uni Eropa Larang Pemusnahan Pakaian Tak Terjual

Uni Eropa Larang Pemusnahan Pakaian Tak Terjual

Global
UNICEF: 1 dari 5 Anak di Negara Kaya Hidup dalam Kemiskinan

UNICEF: 1 dari 5 Anak di Negara Kaya Hidup dalam Kemiskinan

Global
Biden Tuduh Hamas Perkosa Perempuan Israel, Hamas: Itu Upaya Penyesatan Opini Publik

Biden Tuduh Hamas Perkosa Perempuan Israel, Hamas: Itu Upaya Penyesatan Opini Publik

Global
6 Desember, Hari Santo Nicholas yang Dikenal sebagai Sinterklas

6 Desember, Hari Santo Nicholas yang Dikenal sebagai Sinterklas

Internasional
PBB Terima Laporan Kekerasan Seksual Hamas pada Perempuan Israel

PBB Terima Laporan Kekerasan Seksual Hamas pada Perempuan Israel

Global
Punya Rp 882,2 Miliar di Rekening, 4 Pejabat Thailand Dipecat karena Kaya Tak Wajar

Punya Rp 882,2 Miliar di Rekening, 4 Pejabat Thailand Dipecat karena Kaya Tak Wajar

Global
BBM Langka di Yangon Myanmar, Puluhan Kendaraan Antre di SPBU

BBM Langka di Yangon Myanmar, Puluhan Kendaraan Antre di SPBU

Global
Biden: Kalau Trump Tak Maju ke Pilpres AS 2024, Saya Mungkin Juga Tidak

Biden: Kalau Trump Tak Maju ke Pilpres AS 2024, Saya Mungkin Juga Tidak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com