Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Batasi Perayaan Paskah Kristen Ortodoks di Yerusalem, Pemimpin Gereja Masa Bodoh

Kompas.com - 13/04/2023, 20:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

YERUSALEM, KOMPAS.com – Kepolisian Israel akan membatasi jumlah jemaat di Gereja Makam Kudus di Yerusalem dalam salah satu perayaan Paskah Kristen Ortodoks pada Sabtu (15/4/2023).

Jumlah jemaat yang diperbolehkan merayakan Paskah Kristen Ortodoks di gereja tersebut hanya menjadi sekitar seperlima dibandingkan perayaan tahun-tahun sebelumnya.

Kepolisian Israel menyampaikan, pembatasan tersebut bertujuan untuk memastikan keamanan bagi ribuan jemaat Kristen, bahkan bagi Muslim dan Yahudi.

Baca juga: Ancaman Spyware Baru Israel Disebut Bisa Tembus Keamanan iPhone

Pembatasan tersebut memicu kemarahan dari kalangan pemimpin gereja Kristen Ortodoks Timur. Mereka menyatakan masa bodoh dengan kepolisian Israel.

Para pemimpin gereja Kristen Ortodoks menyampaikan, pembatasan perayaan tersebut merupakan upaya Israel membatasi hak dan kebebasan komunitas Kristen setempat.

Patriarkat Ortodoks Yunani, Kustodi Tanah Suci, dan Patriarkat Armenia menyampaikan dalam pernyataan bersama bahwa mereka tidak akan bekerja sama dengan kepolisian Israel.

“Kami akan terus menegakkan adat Status Quo, dan upacara akan diadakan seperti biasa selama dua milenium dan semua yang ingin beribadah bersama kami diundang untuk hadir,” bunyi pernyataan bersama itu.

Baca juga: Tuai Protes, Netanyahu Akhirnya Tunda Pemecatan Menteri Pertahanan Israel

Dalam Paskah Kristen Ortodoks, jumlah jemaat yang mengikuti perayaan di Gereja Makam Kudus di Yerusalem biasanya mencapai 10.000 orang.

Akan tetapi berdasarkan aturan terbaru dari kepolisian Israel, hanya akan ada 1.800 jemaat yang diizinkan masuk gereja dan 1.200 orang berada di luar.

Pos pemeriksaan tambahan di sekitar Kota Tua Yerusalem juga akan membatasi akses ke area sekitar gereja.

Jemaat Kristen Ortodoks mengeluhkan bahwa mereka secara perlahan, bertahap, dan sistematis tidak tidak bisa mengakses ke Kota Tua Yerusalem oleh otoritas Israel.

Baca juga: Erdogan: Turkiye Tak Tinggal Diam jika Israel Ubah Status Quo Al-Aqsa

Gereja Makam Kudus atau Gereja Holy Sepulchre yang berada di Kota Tua, Yerusalem. Wikimedia Commons/Gerd Eichmann Gereja Makam Kudus atau Gereja Holy Sepulchre yang berada di Kota Tua, Yerusalem.

Menurut mereka, hal itu mengganggu status quo yang sudah berlangsung lama di antara tiga penganut agama yang berbeda yakni Islam, Kristen, dan Yahudi.

Sehari sebelum Paskah Kristen Ortodoks yang tahun ini jatuh pada Minggu (16/4/2023), biasanya ada prosesi Api Kudus di Gereja Makam Kudus di Yerusalem.

Prosesi tersebut diadakan dengan aman selama berabad-abad dengan jumlah jemaat sekitar 10.000 orang.

Tahun ini, sensitivitas seputar perayaan keagamaan di Yerusalem sangat tinggi karena bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, Paskah Kristen, Paskah Yahudi, dan Paskah Kristen Ortodoks.

Situasi tersebut juga bertepatan dengan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina.

Baca juga: Pemimpin Hezbollah dan Hamas Bertemu di Beirut, Bahas Kesiapan Lawan Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com