Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Hezbollah dan Hamas Bertemu di Beirut, Bahas Kesiapan Lawan Israel

Kompas.com - 09/04/2023, 21:17 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

BEIRUT, KOMPAS.com - Para pemimpin gerakan bersenjata Hezbollah dan Hamas telah bertemu di Beirut untuk membahas kesiapan poros perlawanan melawan Israel.

Hal itu diungkap oleh pihak Hezbollah dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu (9/4/2023). Namun, tidak disebutkan secara jelas kapan kedua pemimpin kelompok tersebut telah bertemu.

Sebelumnya, Ismail Haniyeh, kepala gerakan Islam Palestina Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, dilaporkan telah berada di ibu kota Lebanon sejak Rabu (5/4/2023).

Baca juga: Pimpin Misa Paskah, Paus Fransiskus Ungkap Keprihatinan atas Kekerasan Baru Israel-Palestina

Israel kemudian menyalahkan Hamas karena menembakkan 34 roket ke wilayahnya dari Lebanon selatan, kubu gerakan Hezbollah yang didukung Iran keesokan harinya atau pada Kamis (6/4/2023).

Tentara Israel lantas membalas dengan serangan ke Lebanon selatan dan Gaza pada Jumat (7/4/2023) pagi, setelah roket yang menargetkan Israel juga ditembakkan dari kantong pantai.

Pernyataan Hezbollah membeberkan, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah telah bertemu membahas "kesiapan poros perlawanan" dan kerja sama antara anggotanya dalam menghadapi perkembangan terakhir.

Dikutip dari AFP, "poros perlawanan" di sini mengacu pada Lebanon, Palestina, Suriah, dan kelompok lain yang didukung Iran yang menentang Israel.

Menurut pernyataan tersebut, keduanya juga membahas intensifikasi perlawanan di Tepi Barat dan Gaza, serta peristiwa di masjid Al-Aqsa di Yerusalem. 

Baca juga: Serangan Polisi Israel ke Masjid Al-Aqsa Bisa Picu Konfrontasi Agama

Seperti diketahui, pada hari Rabu, polisi Israel menyerbu aula masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga Islam. Mereka berdalih serangan dini hari dilakukan dengan maksud untuk mengusir pemuda pelanggar hukum dan agitator bertopeng yang telah membarikade diri mereka di dalam.

Menyusul serangan di Lebanon dan Gaza, Israel lalu mengumumkan pada Minggu pagi bahwa pihaknya telah menyerang sasaran di Suriah sebagai tanggapan atas enam roket yang ditembakkan dari wilayah Suriah.

Tentara mengatakan dua roket mendarat di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, sementara sistem pertahanan udara mencegat setidaknya satu.

Serangan terbaru terhadap Israel, yang tidak segera diklaim, terjadi setelah tiga orang tewas dalam dua serangan terpisah yang menargetkan warga Israel dalam beberapa hari terakhir.

Pada Jumat (7/4/2023), seorang turis Italia tewas dan tujuh orang lainnya terluka ketika seorang Arab Israel menabrakkan sebuah mobil ke pejalan kaki di pinggir laut Tel Aviv.

Dalam serangan sebelumnya terhadap pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki, dua saudara perempuan Inggris-Israel tewas dan ibu mereka terluka parah ketika mobil mereka ditembaki di Lembah Yordan.

Baca juga: Alasan Kenapa Masjid Al-Aqsa Penting bagi Palestina dan Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com