Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KTT soal Afghanistan Berakhir Tanpa Pengakuan atas Pemerintahan Taliban

Kompas.com - 03/05/2023, 06:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

DOHA, KOMPAS.com - KTT tertutup untuk membahas Afghanistan yang diselenggarakan di Qatar berakhir pada Selasa (2/5/2023).

KTT kali ini berakhir tanpa pengakuan resmi terhadap pemerintahan Afghanistan yang dikuasai oleh Taliban.

Meski demikian, Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan, mereka akan mengadakan pertemuan lain di masa depan.

Baca juga: Taliban Larang Wanita Afghanistan Bekerja untuk PBB, Dewan Keamanan Kutuk Keras

Guterres menghadiri KTT yang digambarkan oleh PBB sebagai negara dan organisasi yang berusaha mencapai sikap terpadu tentang hak asasi manusia (HAM), tata kelola, kontraterorisme, dan upaya anti-narkoba.

Tidak ada pengakuan terhadap Taliban yang muncul dari pertemuan itu.

“Untuk mencapai tujuan, kita tidak bisa mengabaikan kontak. Dan banyak yang menyerukan keterlibatan agar lebih efektif dan berdasar pada pelajaran yang telah kita raih dari masa lalu," kata Guterres.

Dia tidak menguraikan dengan rinci, meski Taliban sebelumnya menguasai Afghanistan dari tahun 1994 hingga 2001.

Ditanya seorang wartawan apakah akan ada rencana atau keinginan untuk bertemu langsung dengan Taliban, Guterres mengiayakan.

Baca juga:

“Jika ada waktu yang tepat untuk melakukannya, jelas saya tidak akan menolak kemungkinan itu – hari ini bukan waktu yang tepat untuk melakukannya,” katanya.

Taliban sendiri yang mengambil alih Afghanistan pada Agustus 2021, tidak hadir dalam pertemuan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com