DOHA, KOMPAS.com - KTT tertutup untuk membahas Afghanistan yang diselenggarakan di Qatar berakhir pada Selasa (2/5/2023).
KTT kali ini berakhir tanpa pengakuan resmi terhadap pemerintahan Afghanistan yang dikuasai oleh Taliban.
Meski demikian, Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan, mereka akan mengadakan pertemuan lain di masa depan.
Baca juga: Taliban Larang Wanita Afghanistan Bekerja untuk PBB, Dewan Keamanan Kutuk Keras
Guterres menghadiri KTT yang digambarkan oleh PBB sebagai negara dan organisasi yang berusaha mencapai sikap terpadu tentang hak asasi manusia (HAM), tata kelola, kontraterorisme, dan upaya anti-narkoba.
Tidak ada pengakuan terhadap Taliban yang muncul dari pertemuan itu.
“Untuk mencapai tujuan, kita tidak bisa mengabaikan kontak. Dan banyak yang menyerukan keterlibatan agar lebih efektif dan berdasar pada pelajaran yang telah kita raih dari masa lalu," kata Guterres.
Dia tidak menguraikan dengan rinci, meski Taliban sebelumnya menguasai Afghanistan dari tahun 1994 hingga 2001.
Ditanya seorang wartawan apakah akan ada rencana atau keinginan untuk bertemu langsung dengan Taliban, Guterres mengiayakan.
Baca juga:
“Jika ada waktu yang tepat untuk melakukannya, jelas saya tidak akan menolak kemungkinan itu – hari ini bukan waktu yang tepat untuk melakukannya,” katanya.
Taliban sendiri yang mengambil alih Afghanistan pada Agustus 2021, tidak hadir dalam pertemuan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.