Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Bunuh Dalang Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul

Kompas.com - 26/04/2023, 21:37 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Serangan darat Taliban menewaskan militan Negara Islam yang mempelopori pemboman bunuh diri Agustus 2021 di bandara Kabul.

Pemboman itu menewaskan 13 tentara AS dan sekitar 170 warga Afghanistan selama penarikan AS yang kacau dari Afghanistan, kata pejabat AS Selasa (25/4/2023).

Awalnya, baik AS maupun tampaknya Taliban, tidak menyadari bahwa dalang telah mati.

Baca juga: Taliban Bunuh Dalang Pengeboman Bandara Kabul yang Tewaskan 170 Warga Afghanistan pada 2021

Dilansir dari Associated Press, dia tewas dalam serangkaian pertempuran awal bulan ini di Afghanistan selatan antara Taliban dan afiliasi kelompok Negara Islam, menurut beberapa pejabat.

Namun dalam beberapa hari terakhir, intelijen AS mengonfirmasi dengan keyakinan tinggi bahwa pemimpin ISIS telah terbunuh, kata seorang pejabat senior pemerintah.

Para pejabat berbicara tanpa menyebut nama untuk membahas masalah intelijen.

Selasa larut malam, sekretaris pers Pentagon Brigjen.Jenderal Patrick Ryder mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi bahwa komplotan itu telah dibunuh oleh Taliban.

“Amerika Serikat tidak terlibat dalam operasi ini,” kata Ryder.

Selama akhir pekan, militer AS mulai memberi tahu orang tua dari 11 Marinir, pelaut dan tentara yang tewas dalam ledakan di Gerbang Abbey.

Mereka berbagi informasi tersebut dalam obrolan perpesanan grup pribadi.

Baca juga: Taliban Perintahkan Pejabat Afghanistan Pecat Anak Laki-laki yang Dipekerjakan di Pemerintah

Ayah dari salah satu Marinir mengatakan kematian pembunuh putranya membawa sedikit kenyamanan.

"Apapun yang terjadi, itu tidak akan mengembalikan Taylor dan saya mengerti itu," Darin Hoover, ayah dari Sersan Staf. Darin Taylor Hoover, mengatakan dalam sebuah panggilan telepon dengan Associated Press.

“Tentang satu-satunya hal yang dapat saya dan ibunya lakukan sekarang adalah menjadi advokat untuknya. Yang kami inginkan hanyalah kebenaran. Dan kita tidak mendapatkannya. Itu bagian yang membuat frustrasi,” tambahnya.

Baca juga: Gubernur yang Ditunjuk Taliban Afghanistan Tewas dalam Ledakan di Kantornya

Hoover mengatakan dia dan ibu putranya, Kelly Henson, telah menghabiskan satu setengah tahun terakhir berduka atas kematiannya.

Mereka berdoa untuk pertanggungjawaban dari pemerintahan Biden untuk penanganan penarikan tersebut.

Dia menambahkan bahwa Marinir hanya memberikan informasi terbatas kepadanya dan tidak mengidentifikasi pemimpin ISIS atau memberikan keadaan kematiannya.

Baca juga: Taliban Bunuh Komandan ISIS di Kabul

Pejabat AS menolak untuk memberikan banyak detail karena kepekaan dalam pengumpulan intelijen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com