Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Bunuh Dalang Pengeboman Bandara Kabul yang Tewaskan 170 Warga Afghanistan pada 2021

Kompas.com - 26/04/2023, 07:42 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KABUL, KOMPAS.com – Taliban telah membunuh seorang militan ISIS yang menjadi dalang di balik serangan bom bunuh diri di bandara internasional Kabul pada 2021.

Pengebom meledak di antara kerumunan orang di perimeter bandara saat mereka mencoba melarikan diri dari Afghanistan setelah Taliban mengambil alih pemerintahan pada 26 Agustus tahun lalu.

Ledakan itu dilaporkan menewaskan sekitar 170 warga Afghanistan dan 13 tentara AS yang mengamankan bandara.

Baca juga: Taliban Perintahkan Pejabat Afghanistan Pecat Anak Laki-laki yang Dipekerjakan di Pemerintah

Itu adalah salah satu pemboman paling mematikan yang pernah terjadi di Afghanistan dalam beberapa tahun terakhir.

Insiden tersebut pun memicu gelombang kritik terhadap Presiden AS Joe Biden atas keputusannya untuk menarik pasukan Amerika keluar dari Afghanistan hampir 20 tahun setelah invasi AS.

"Dia adalah pejabat penting ISIS-K yang terlibat langsung dalam merencanakan operasi seperti Abbey Gate, dan sekarang tidak lagi dapat merencanakan atau melakukan serangan," ungkap juru bicara Gedung Putih John Kirby dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Abbey Gate di sini mengacu pada pintu masuk ke bandara Kabul yang menjadi tempat ledakan terjadi.

Baca juga: Gubernur yang Ditunjuk Taliban Afghanistan Tewas dalam Ledakan di Kantornya

Sementara itu, seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan kepada media AS, Politico, bahwa Amerika Serikat tidak terlibat dalam serangan terhadap militan ISIS tersebut.

Menurut pejabat itu, Amerika Serikat juga tidak akan mengatakan kapan serangan tersebut terjadi maupun mengidentifikasi tersangka anggota ISIS yang terbunuh, dengan alasan sensitivitas.

Namun, pejabat AS menyampaikan, bahwa targetnya adalah seseorang yang tetap menjadi komplotan utama, pengawas plot untuk ISIS-K.

Afiliasi dari Negara Islam di Afghanistan yang dikenal sebagai Negara Islam Khorasan atau ISIS-K bagaimanapun adalah musuh Taliban.

Pejuang yang setia kepada ISIS pertama kali muncul di Afghanistan timur pada 2014 dan kemudian membuat terobosan di daerah lain.

Pejabat itu mengatakan intelijen AS telah bekerja untuk mengonfirmasi pembunuhan itu, dan bahwa pemerintahan Biden telah menunda mengumumkannya sampai keluarga dari 13 tentara AS dapat diberi tahu.

"Kami tidak bermitra dengan Taliban, tapi kami pikir hasilnya signifikan," kata pejabat senior itu kepada Politico.

Baca juga: Taliban Bunuh Komandan ISIS di Kabul

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Global
Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com