Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Kapal Migran Karam di Italia, 63 Orang Tewas, PM Meloni Tulis Surat

Kompas.com - 28/02/2023, 06:59 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

ROMA, KOMPAS.com - Tim penyelamat menemukan empat mayat lagi dalam kecelakaan kapal migran karam di laut lepas pantai Italia pada Senin (27/2/2023).

Dengan ini, jumlah korban tewas dalam kecelakaan kapal tersebut naik menjadi 63 orang, termasuk sedikitnya 14 anak-anak.

Sebelumnya, para pejabat Italia mengumumkan, sedikitnya 59 migran tewas setelah kapal kayu yang mereka tumpangi mulai retak pada hari Minggu (26/2/2023). Beberapa mayat ditemukan terdampar di sebuah resor di wilayah Calabria.

Baca juga: 59 Tewas dari Tragedi Kapal Migran Karam di Italia, 12 Anak-anak

Dikutip dari Reuters pada Selasa (28/2/2023), tim penyelamat membeberkan, sebagian besar migran berasal dari Afghanistan.

Otoritas setempat mengatakan, sebanyak 81 orang selamat dari bencana tersebut.

Namun, jumlah penumpang kapal diyakini mencapai 180 hingga 200 orang ketika berangkat dari Izmir di Turkiye barat.

Hal ini memungkinkan ada lebih banyak penumpang yang tewas atau hilang.

Seruan Italia

 

Setelah insiden kapal migran karam ini, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengaku telah menulis surat kepada lembaga-lembaga Uni Eropa.

Dia menyerukan tindakan segera oleh blok tersebut untuk menghentikan perjalanan kapal migran guna mencegah lebih banyak kematian terjadi di masa depan.

"Semakin banyak orang pergi, semakin besar risiko kematian," kata dia berbicara kepada televisi publik RAI.

Baca juga: Kapal Migran Karam di Italia, Lebih dari 30 Orang Tewas

"Satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini secara serius, dengan kemanusiaan, adalah dengan menghentikan keberangkatan," ucap dia.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Piantedosi, menuai kecaman luas setelah dia menyalahkan para migran serta penyelundup, karena melakukan perjalanan laut yang berbahaya bersama keluarga mereka.

"Menteri Piantedosi yang terhormat, jika seorang ibu memilih untuk menempatkan anaknya, barang paling berharga yang dia miliki, di atas kapal, itu karena dia melarikan diri dari bahaya dan keputusasaan yang lebih besar," kritik Raffaella Paita, seorang senator dari partai sentris Italia Viva kepada Mendagri Italia.

"Akan bijaksana untuk berpikir sebelum berbicara. Kamu tidak memiliki kemanusiaan," tambahnya.

Baca juga: Kapal Migran Tenggelam di Yunani, 16 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com