Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Malaysia Anwar Ibrahim Tolak Sedan Rp 6,6 Miliar Jadi Kendaraan Dinas, Pilih Mobil yang Ada

Kompas.com - 28/11/2022, 09:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

PUTRAJAYA, KOMPAS.com – Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menolak sedan Mercedes-Benz S600 yang baru dibeli pemerintah sebagai mobil dinasnya.

Anwar mengatakan, mobil itu telah dibeli oleh Departemen Perdana Menteri sebelum dia mulai bekerja sebagai PM Malaysia.

"Saya tidak ingin pengeluaran publik baru dihabiskan untuk saya," kata Anwar dalam unggahannya di Facebook, Minggu (27/11/2022) malam.

Baca juga: Malaysia Tahan Nelayan Indonesia karena Tangkap Ikan secara Ilegal di Labuan

“Sebaliknya, saya akan menggunakan kendaraan apa pun yang tersedia untuk penggunaan resmi sehari-hari,” sambung Anwar.

Free Malaysia Today melaporkan, harga jual Mercedes-Benz S600 di Malaysia antara 700.000 ringgit (Rp 2,4 miliar) hingga 1,9 juta ringgit (Rp 6,6 miliar).

Komentarnya memperkuat ucapannya pada Sabtu (26/11/2022) malam setelah memanjatkan syukur di masjid Sungai Long.

Kala itu, Anwar mengatakan bahwa tidak ada mobil dinas baru yang dibeli untuk digunakannya dan tidak ada renovasi yang dilakukan di kantornya.

Langkah tersebut diambil Anwar sebagai bagian dari budaya baru melawan pemborosan anggaran yang harus dilakukan oleh semua, sebagaimana dilansir Free Malaysia Today.

Baca juga: Menuju Hubungan Terbaik Indonesia-Malaysia

“Pikirkan apa yang dapat Anda hemat – 100 ringgit, 1.000 ringgit, 10.000 ringgit – yang dapat dikembalikan kepada orang miskin,” tutur Anwar.

“Saya mulai dengan komitmen untuk tidak mengambil gaji, tapi yang penting jangan menyia-nyiakan dana yang kita punya,” sambungnya.

Dia menuturkan, keputusannya tersebut merupakan pesan kepada seluruh pimpinan departemen untuk mengingat bahwa dalam situasi saat ini, Malaysia harus memulai budaya baru.

“Jangan pakai uang pemerintah untuk fasilitas kita sendiri,” ujar Anwar.

Baca juga: Arti Kemenangan Anwar Ibrahim bagi Malaysia

Setelah diangkat sebagai PM Malaysia pada Kamis (24/11/2022), Anwar mengatakan, prioritas pertamanya adalah mengatasi inflasi dan kenaikan biaya hidup.

Pemilihan umum yang tidak meyakinkan pada 19 November tidak menyisakan satu partai atau koalisi dengan mayoritas kursi di Dewan Rakyat.

Anwar, yang merupakan ketua Pakatan Harapan, membentuk pemerintahan persatuan dengan dukungan Barisan Nasional dan anggota parlemen dari Malaysia Timur.

Perikatan Nasional yang terdiri dari Bersatu, PAS, dan sekutu akan membentuk oposisi.

Baca juga: Pemilu Malaysia: Muhyiddin Akui Kalah dan Ucapkan Selamat ke Anwar Ibrahim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com