Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Malaysia Kunjungi Perkebunan Ganja di Thailand

Kompas.com - 26/08/2022, 06:25 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

PATHUM THANI, KOMPAS.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Malaysia Khairy Jamaluddin Abu Bakar mengunjungi perkebunan ganja di Thailand pada Selasa (23/8/2022).

Diberitakan Bangkok Post, Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul telah menemani Menkes Malaysia dalam agenda kunjungan ke perkebunan ganja Organisasi Farmasi Pemerintah (GPO) untuk membahas penggunaan medis yang komprehensif dari tanaman tersebut.

Anutin, yang juga menjabat sebagai wakil Perdana Menteri (PM) Thailand, mengatakan Malaysia sedang menjajaki penggunaan ganja untuk perawatan medis.

Baca juga: Malaysia Wanti-wanti Warganya yang Kunjungi Thailand: Jangan Icip Ganja

Menurut dia, saat diadakan forum Majelis Kesehatan Dunia oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Mei 2022, Malaysia menyatakan niatnya untuk belajar dari dan berbagi informasi dengan Thialand tentang masalah ini.

“Negara ini telah menggunakan ganja untuk perawatan medis selama lebih dari 300 tahun dengan menggunakannya sebagai bahan makanan dan obat-batan, jauh sebelum ditambahkan ke daftar narkotika,” kata Anutin.

Dia menyampaikan, untungnya Kementerian Kesehatan Thailand kini telah berhasil menarik tanaman itu dari daftar narkotika, kecuali ekstrak dengan tetrahydrocannabunol (THC) lebih dari 0,2 persen.

“Hal itu disebabkan oleh tiga factor, yakni dukungan kuat dari pemerintah, pengetahuan akdemis dan medis yang memadai untuk menegaskan manfaatnya (ganja) sebagai bentuk pengobatan medis, serta komunikasi yang efektir dengan masyarakat,” ucap dia.

Baca juga: Kenapa Ganja Legal di Thailand? Ini 3 Alasannya

Menteri Kesehatan Malaysia mengunjungi perkebunan ganja di Distrik Thanyaburi di sela0-sela menghadiri Pekan Kesehatan kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Bangkok, yang mulai pada Senin (22/8/2022).

Menkes Thailand mengatakan dia menjelaskan kepada Menkes Malaysia bagaimana situs tersebut sepenuhnya sesuai dengan semua pedoman yang relevan.

Ini termasuk peraturan Departemen Pengobatan Tradisional dan Alternatif Thailand tentang menanam ganja, kebijakan Administrasi Makanan dan Obat Thailand tentang pendaftaran sitys semacam itu, dan Departemen Medis Aturan sains tentang mengekstrasi bahan.

“Ganja sudah terdaftar sebagai herbal dalam daftar obat nasional sehingga pasien di bawah sistem jaminan Kesehatan dapat mengakses perawatan tersebut,” jelas dia.

“Apabila Malaysia bergerak maju dan menerapkan kebijakan serupa dengan Thailand, kami berharap dapat melihat lebih banyak penelitian dan pengembangan bersama tentang penggunaan ganja untuk pengobatan,” tambah Anutin.

Baca juga: Swiss Izinkan Penggunaan Ganja untuk Medis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com