PATHUM THANI, KOMPAS.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Malaysia Khairy Jamaluddin Abu Bakar mengunjungi perkebunan ganja di Thailand pada Selasa (23/8/2022).
Diberitakan Bangkok Post, Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul telah menemani Menkes Malaysia dalam agenda kunjungan ke perkebunan ganja Organisasi Farmasi Pemerintah (GPO) untuk membahas penggunaan medis yang komprehensif dari tanaman tersebut.
Anutin, yang juga menjabat sebagai wakil Perdana Menteri (PM) Thailand, mengatakan Malaysia sedang menjajaki penggunaan ganja untuk perawatan medis.
Baca juga: Malaysia Wanti-wanti Warganya yang Kunjungi Thailand: Jangan Icip Ganja
Menurut dia, saat diadakan forum Majelis Kesehatan Dunia oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Mei 2022, Malaysia menyatakan niatnya untuk belajar dari dan berbagi informasi dengan Thialand tentang masalah ini.
“Negara ini telah menggunakan ganja untuk perawatan medis selama lebih dari 300 tahun dengan menggunakannya sebagai bahan makanan dan obat-batan, jauh sebelum ditambahkan ke daftar narkotika,” kata Anutin.
Dia menyampaikan, untungnya Kementerian Kesehatan Thailand kini telah berhasil menarik tanaman itu dari daftar narkotika, kecuali ekstrak dengan tetrahydrocannabunol (THC) lebih dari 0,2 persen.
“Hal itu disebabkan oleh tiga factor, yakni dukungan kuat dari pemerintah, pengetahuan akdemis dan medis yang memadai untuk menegaskan manfaatnya (ganja) sebagai bentuk pengobatan medis, serta komunikasi yang efektir dengan masyarakat,” ucap dia.
Baca juga: Kenapa Ganja Legal di Thailand? Ini 3 Alasannya
Menteri Kesehatan Malaysia mengunjungi perkebunan ganja di Distrik Thanyaburi di sela0-sela menghadiri Pekan Kesehatan kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Bangkok, yang mulai pada Senin (22/8/2022).
Menkes Thailand mengatakan dia menjelaskan kepada Menkes Malaysia bagaimana situs tersebut sepenuhnya sesuai dengan semua pedoman yang relevan.
Ini termasuk peraturan Departemen Pengobatan Tradisional dan Alternatif Thailand tentang menanam ganja, kebijakan Administrasi Makanan dan Obat Thailand tentang pendaftaran sitys semacam itu, dan Departemen Medis Aturan sains tentang mengekstrasi bahan.
“Ganja sudah terdaftar sebagai herbal dalam daftar obat nasional sehingga pasien di bawah sistem jaminan Kesehatan dapat mengakses perawatan tersebut,” jelas dia.
“Apabila Malaysia bergerak maju dan menerapkan kebijakan serupa dengan Thailand, kami berharap dapat melihat lebih banyak penelitian dan pengembangan bersama tentang penggunaan ganja untuk pengobatan,” tambah Anutin.
Baca juga: Swiss Izinkan Penggunaan Ganja untuk Medis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.