Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganja Legal di Thailand, Dijual Eceran Rp 295.000 per Gram Pakai Truk

Kompas.com - 16/06/2022, 13:42 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

BANGKOK, KOMPAS.com - Setelah ganja legal di Thailand, beberapa dijual secara eceran dengan merek Amnesia, Jack Haze, dan Night Nurse di truk-truk pinggir jalan Bangkok.

Thailand pekan lalu menjadi negara Asia pertama yang melegalkan ganja dan konsumsinya dalam makanan dan minuman, dengan menghapusnya sebagai narkotika.

Pemerintah Thailand mengatakan, pihaknya berharap langkah itu akan membantu sektor pertanian dan penelitian medis ekonomi. Adapun penjual ganja mengatakan, industri pariwisata yang dilanda pandemi Covid-19 juga harus mendapat dorongan.

Baca juga: Permintaan Bibit Ganja oleh Warga di Thailand Melebihi Pasokan

Namun, merokok ganja di tempat umum dapat melanggar undang-undang kesehatan dan parlemen masih memperdebatkan rancangan undang-undang peraturan ganja. Sejauh ini belum ada kejelasan bagaimana ganja dapat digunakan secara legal.

Keira Gruttner pelanggan berusia 32 tahun dari Kanada termasuk di antara turis yang mengantre di truk hijau di surga wisata Khaosan Road, tempat staf menimbang dan mengemas ganja eceran.

"Saya pikir itu mungkin mengundang orang-orang dari negara-negara yang (ganjanya) tidak legal," katanya dikutip dari Reuters.

Baca juga:

Truk di Bangkok yang populer di kalangan backpacker itu menjual ganja seharga 700 baht (Rp 295.000) per gram. Penjual mengeklaim, ganja dapat memiliki berbagai manfaat seperti membantu tidur lebih nyenyak atau mengurangi kecemasan.

Pelanggan asing lainnya bernama Kentaro Kajima menggambarkan pembeliannya sebagai mimpi yang menjadi kenyataan sambil berjoget dengan seorang teman di depan truk.

Ganja legal di Thailand sebagai obat pada 2018. Secara tradisional, ganja biasa dipakai di "Negeri Gajah Putih" untuk menghilangkan rasa sakit dan kelelahan.

Baca juga: Parlemen AS Loloskan UU Penelitian Ganja demi Pelajari Manfaatnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com