Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swiss Izinkan Penggunaan Ganja untuk Medis

Kompas.com - 23/06/2022, 17:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BERN, KOMPAS.com - Pemerintah Swiss pada Rabu (22/6/2022) mencabut larangan ganja untuk penggunaan medis mulai 1 Agustus.

Pasien yang diresepkan obat ganja secara medis tidak perlu lagi meminta izin khusus dari Kementerian Kesehatan Swiss.

Namun, penjualan dan konsumsi ganja untuk tujuan non-medis akan tetap dilarang.

Baca juga: Thailand Legalkan Tanam Ganja, Penderita Kanker Payudara Dapat Angin Segar

Pemerintah berniat memfasilitasi akses ke ganja untuk penggunaan medis bagi pasien, dan oleh karena itu mencabut larangan penggunaannya untuk tujuan tersebut, kata Kemenkes Swiss dikutip dari kantor berita AFP.

Rencana untuk melegalkan ganja di bidang medis ini sudah dibahas di parlemen sejak Maret 2021.

"Keputusan untuk menggunakan obat berbasis ganja untuk tujuan terapeutik akan berada di tangan dokter, dengan berkonsultasi dengan pasien," kata pemerintah.

Peraturan baru ini dapat bermanfaat bagi ribuan orang yang menderita sakit kronis, tambahnya, termasuk pasien yang menderita kanker dan multiple sclerosis yaitu gangguan saraf pada otak, mata, dan tulang belakang.

Baca juga:

Permintaan untuk perawatan berbasis ganja meningkat tajam. Kementerian Kesehatan Swiss mengeluarkan 3.000 otorisasi khusus pada 2019.

Akan tetapi, prosedur administrasi saat itu sangat rumit, kata Kemenkes Swiss.

"Orang sakit harus bisa mengakses obat-obatan ini tanpa birokrasi yang berlebihan," tambahnya.

Pelegalan ganja sebagai bahan medis juga berarti bahwa penanaman, pemrosesan, pembuatan, serta perdagangan tanaman itu akan tunduk pada otoritas pengatur Swissmedic, seperti halnya narkotika lain untuk penggunaan medis seperti kokain, metadon, dan morfin.

Baca juga: Thailand Akan Bagikan 1 Juta Tanaman Ganja Gratis ke Warga untuk Ditanam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com