Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Gandum Ukraina, Kyiv Cuma Mau "Deal" dengan PBB dan Turkiye, Tanpa Rusia

Kompas.com - 22/07/2022, 21:37 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Kyiv pada Jumat (22/7/2022) mengatakan, pihaknya hanya akan menandatangani kesepakatan ekspor gandum Ukraina dengan Turkiye dan PBB, tidak dengan Rusia.

"Ukraina tidak menandatangani dokumen apa pun dengan Rusia. Kami akan menandatangani perjanjian (ekspor gandum Ukraina) dengan Turkiye dan PBB," tulis ajudan presiden Ukraina Mykhaylo Podolyak di Twitter.

Ia menambahkan, Rusia akan menandatangani perjanjian serupa ekspor gandum Ukraina secara terpisah.

Baca juga: Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina Akan Ditandatangani Rusia

Podolyak juga menegaskan, tindakan militer akan diambil terhadap provokasi apa pun dari Rusia. Kapal-kapal dan perwakilan Moskwa tidak akan diizinkan masuk ke pelabuhan yang dipakai untuk ekspor gandum Ukraina.

Menurut keterangan Podolyak, semua inspeksi kapal kargo yang diperlukan akan dilakukan oleh kelompok gabungan di perairan Turkiye.

Lahan gandum Ukraina di Donbass pada 1 Juli 2022. Ekspor gandum Ukraina bisa segera dibuka lagi setelah Rusia menyelesaikan dokumen akhir, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov, Jumat (15/7/2022).AFP PHOTO/GENYA SAVILOV Lahan gandum Ukraina di Donbass pada 1 Juli 2022. Ekspor gandum Ukraina bisa segera dibuka lagi setelah Rusia menyelesaikan dokumen akhir, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov, Jumat (15/7/2022).
Delegasi Ukraina tiba di Istanbul pada Jumat (22/7/2022) untuk menandatangani pembukaan blokade jutaan ton biji-bijian termasuk gandum yang tertahan di pelabuhan Ukraina sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022.

Baca juga:

"Delegasi negara yang dipimpin oleh Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov tiba di Istanbul untuk negosiasi penyelesaian masalah gandum," kata Kementerian Infrastruktur Ukraina di Telegram, dikutip dari kantor berita AFP.

Kementerian tersebut juga mengunggah foto pertemuan para delegasi dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

"Sekjen sekali lagi menyatakan dukungannya untuk membuka blokade pelabuhan Ukraina dan meyakinkan bahwa keamanan adalah prioritas yang tak terbantahkan bagi PBB," kata kementerian itu.

Sekitar 25 juta ton gandum dan biji-bijian tertahan di pelabuhan Ukraina oleh kapal perang Rusia dan ranjau darat yang dipasang Kyiv untuk mencegah serangan amfibi.

Baca juga: Ukraina Bisa Segera Ekspor Gandum, Rusia Siapkan Dokumen Akhir

Pemblokiran ekspor gandum Ukraina memicu lonjakan harga pangan global dan menimbulkan kekhawatiran kelaparan, terutama di negara-negara miskin dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com