Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Besar-besaran AS untuk Ukraina dan Isu Korupsi di Pemerintahan Zelensky

Kompas.com - 20/07/2022, 16:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemecatan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terhadap para pejabat seniornya membuka isu yang diabaikan pemerintahan AS sejak pecahnya perang dengan Rusia, yakni sejarah korupsi dan pemerintahan yang goyah di sana.

Karena terus maju dengan menyediakan puluhan miliar dollar AS bantuan militer, ekonomi serta keuangan langsung ke Ukraina dan mendorong sekutunya melakukan hal yang sama, Biden pun bergulat dengan kekhawatiran lama: Apakah Ukraina pantas menerima bantuan besar-besaran Amerika.

Dilansir Reuters, Zelensky sebelumnya memecat jaksa penuntut, kepala intelijen dan pejabat senior lainnya.

Baca juga: Ibu Negara Ukraina Sambangi Biden di Gedung Putih, Zelensky Harapkan Bantuan Signifikan

Lalu, isu kian menggelinding dan memberikan perhatian baru pada dugaan korupsi tingkat tinggi di Kyiv pasca-pemecatan.

Ini adalah masalah rumit bagi pemerintahan Biden.

Dengan miliaran bantuan mengalir ke Ukraina, Gedung Putih tampaknya terus mendukung pemerintah Zelensky

Sementara publik Amerika semakin fokus pada isu domestik seperti harga gas dan inflasi yang tinggi.

Pendukung Ukraina di kedua partai di AS juga ingin menghindari serangan balik yang bisa membuat mereka lebih sulit memberi paket bantuan di masa depan.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-145 Serangan Rusia ke Ukraina, Zelensky Pecat Jaksa Agung, Uni Eropa Bahas Sanksi Baru

Pejabat AS dengan cepat mengatakan bahwa Zelensky berhak menunjuk siapapun yang dia inginkan ke posisi senior, termasuk jaksa penuntut umum, dan menyingkirkan siapapun yang dia anggap berkolaborasi dengan Rusia.

Namun, bahkan ketika pasukan Rusia berkumpul di dekat perbatasan Ukraina musim gugur lalu, pemerintahan Biden mendorong Zelensky untuk berbuat lebih banyak, tentu ditambah dengan mencegah korupsi.

"Dalam semua hubungan kami, dan termasuk dalam hubungan ini, kami tidak berinvestasi dalam kepribadian. Kami berinvestasi pada lembaga, dan, tentu saja, Presiden Zelensky telah berbicara dengan alasan untuk membuat pergeseran personil ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.

Price menolak berkomentar lebih lanjut tentang alasan Zelensky untuk pemberhentian, tetapi menegaskan bahwa tidak ada keraguan bahwa Rusia telah mencoba untuk ikut campur di Ukraina.

"Moskwa telah lama berusaha untuk menggulingkan, untuk mengganggu stabilitas pemerintah Ukraina," kata Price.

"Sejak Ukraina memilih jalan demokrasi dan orientasi Barat, hal ini telah menjadi sesuatu yang berusaha ditumbangkan Moskwa."

Baca juga: Zelensky Tiba-tiba Pecat Kepala Intelijen dan Jaksa Agung Ukraina, Apa Alasannya?

Namun, pada Oktober dan kemudian lagi pada Desember 2021, karena AS dan lainnya memperingatkan potensi yang meningkat untuk invasi Rusia, pemerintahan Biden memanggil pemerintah Zelensky untuk bertindak pada korupsi, meski tidak ada hubungannya dengan Rusia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com