KOMPAS.com - Memasuki hari ke-136 serangan Rusia ke Ukraina PBB mengatakan lebih dari 12 juta warga Ukraina mengungsi akibat konflik.
Beberapa mulai kembali dan membangun kembali, tetapi beberapa tidak pernah pergi.
Pasukan Rusia menargetkan pengeboman mereka di timur Ukraina, staf umum negara itu melaporkan, saat Rusia berusaha untuk mengkonsolidasikan cengkeramannya atas seluruh wilayah Donbas.
Gubernur regional Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan di Telegram "seluruh garis depan berada di bawah serangan tanpa henti".
Tempat kelahiran Presiden Volodymyr Zelensky, Kryvyi Rih -- sebuah kota industri di Ukraina tengah -- juga ditembaki dengan roket cluster yang menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai dua orang, kata Wali Kota Oleksandr Vilkul.
Berikut adalah perkembangan terbaru dalam perang di Ukraina:
Baca juga: Mundurnya Boris Johnson: Pesta untuk Rusia, Kesedihan untuk Ukraina, Harapan Baru untuk Uni Eropa
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memilih walk out dari pembicaraan dengan para menteri luar negeri G20 lainnya di Indonesia, karena Barat mengkritik invasi Rusia ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington melihat "tidak ada tanda-tanda" Rusia terlibat dengan diplomat G20 atas invasi ke Ukraina, setelah Moskwa menghadapi rentetan kritik pada pembicaraan G20 di Indonesia.
Blinken sebelumnya menghindari pertemuan dengan Lavrov, tetapi kementerian luar negeri Rusia menegaskan Barat "gagal" mengisolasi Rusia pada pertemuan G20.
Blinken juga menyerukan China untuk menjauhkan diri dari Rusia dan untuk "mengutuk agresi, dan turut menuntut agar Rusia mengizinkan akses ke makanan yang macet di Ukraina" setelah bertemu dengan mitranya dari China Wang Yi.
Tetapi para pejabat AS dengan hati-hati optimis tentang sikap China terhadap Ukraina. Washington mengutuk dukungan retoris China terhadap Rusia, meski tidak melihat tanda-tanda bahwa Beijing mendukung kata-katanya dengan dukungan material.
Baca juga: Tinggalkan Ruangan, Menlu Rusia Disebut Tak Hormati Pertemuan G20
Pasukan Rusia Sabtu pagi menembaki daerah pemukiman Kryvyi Rih, kota Ukraina tengah yang merupakan kota asal Volodymyr Zelensky. Presiden Ukraina mengunjungi daerah itu pada Jumat (8/7/2022).
Sepuluh rudal ditembakkan dengan amunisi pecahan dan tandan, kemungkinan besar dari jarak lebih dari 70 kilometer (44 mil), kata Olexandr Vilkul, kepala administrasi militer Kryvyi Rih.
Seorang wanita berusia 41 tahun tewas dan dua warga sipil lainnya dengan luka pecahan peluru dibawa ke rumah sakit, katanya.
Beberapa analis militer menyebut Rusia sedang menerapkan jeda dalam serangan timurnya. Ini dilakukan untuk memindahkan pasukan cadangan dari seluruh negeri dan mengumpulkan mereka untuk operasi di masa depan, kata Kementerian Pertahanan Inggris di Twitter.