Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu China ke Myanmar Pertama Kali Sejak Kudeta Militer, Pelopori “Forum Delta Mekong”

Kompas.com - 04/07/2022, 13:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi tiba di Myanmar pada kunjungan pertamanya ke negara itu sejak militer merebut kekuasaan dalam kudeta tahun lalu.

Wang akan bergabung dengan rekan-rekannya dari Myanmar, Laos, Thailand, Kamboja dan Vietnam dalam pertemuan kelompok Kerjasama Lancang-Mekong pada Minggu (3/7/2022) di pusat kota Bagan, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO.

Baca juga: Junta Myanmar Pindahkan Aung San Suu Kyi ke Sel Isolasi

Pengelompokan tersebut adalah inisiatif yang dipimpin China yang mencakup negara-negara Delta Mekong.

Wilayah tersebut telah menjadi sumber ketegangan Delta Mekong regional, karena meningkatnya jumlah proyek pembangkit listrik tenaga air yang mengubah aliran airnya dan meningkatkan kekhawatiran akan kerusakan ekologis.

China telah membangun 10 bendungan di sepanjang bagian atas Sungai Mekong, bagian yang disebut Langcang.

Juru bicara pemerintah militer Mayor Jenderal Zaw Min Tun mengatakan pada konferensi pers di Ibu Kota Naypyidaw, pada Jumat (1/7/2022) bahwa kehadiran para menteri luar negeri pada pertemuan tersebut merupakan pengakuan atas kedaulatan Myanmar dan pemerintahnya.

Dia mengatakan para menteri akan menandatangani nota kesepahaman dan kontrak. Dia tidak memberikan uraian lebih lanjut perihal hal tersebut sebagaimana dilansir dari Al Jazeera.

Baca juga: 328 Anak Tewas Sejak Kudeta Militer Myanmar

Tidak jelas apakah Wang akan bertemu dengan Jenderal Senior Min Aung Hlaing, kepala pemerintahan militer.

Militer Myanmar merebut kekuasaan dari pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021.

Hal itu dengan cepat disambut oleh demonstrasi nasional tanpa kekerasan, yang kemudian berkembang menjadi perlawanan bersenjata, yang oleh beberapa pakar PBB sekarang dicirikan sebagai perang saudara.

Menurut daftar rinci yang disusun oleh Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, 2.053 warga sipil tewas dalam tindakan keras terhadap gerakan perlawanan.

Wang terakhir mengunjungi Myanmar untuk bertemu Aung San Suu Kyi hanya tiga minggu sebelum militer Myanmar menggesernya dari puncak kekuasaan.

China adalah mitra dagang terbesar Myanmar dan sekutu lama. Beijing telah menginvestasikan miliaran dolar di tambang Myanmar, jaringan pipa minyak dan gas serta infrastruktur lainnya dan merupakan pemasok senjata utamanya, bersama dengan Rusia.

Baca juga: Junta Myanmar Akan Eksekusi Gantung Mantan Anggota Partai Aung San Suu Kyi

Banyak orang di Myanmar mencurigai China mendukung pengambilalihan militer, dan Beijing telah menolak untuk mengutuk perebutan kekuasaan oleh militer Myanmar.

China mengatakan pihaknya mengikuti kebijakan non-intervensi dalam urusan negara lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com