Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Gagal Bayar Utang Luar Negeri, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Kompas.com - 29/06/2022, 10:06 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

KOMPAS.com - Rusia gagal bayar utang luar negeri (default) untuk pertama kalinya sejak Revolusi Bolshevik 1917, menyusul sanksi atas invasi ke Ukraina. Alhasil, negara itu pun semakin terasing dari sistem keuangan global.

Pada Senin (27/6/2022), Lembaga Pemeringkat Moody's telah mengonfirmasi bahwa Rusia gagal bayar utang luar negeri, setelah pemegang obligasi tidak menerima pembayaran bunga sebesar 100 juta dollar AS.

Baca juga: Rusia Dikonfirmasi Gagal Bayar Utang Luar Negeri, Kali Pertama dalam Seabad

Negara itu seharusnya memiliki tenggat waktu hingga Minggu (26/6/2022) malam, untuk memenuhi masa tenggang 30 hari atas pembayaran bunga yang semula jatuh tempo pada 27 Mei.

Bulan lalu, Departemen Keuangan AS mengakhiri kemampuan Rusia untuk membayar miliaran utangnya kembali kepada investor internasional melalui bank-bank Amerika.

Sebagai tanggapan, Kementerian Keuangan Rusia mengatakan akan membayar utang mata uang dolar dalam rubel, dan menawarkan "kesempatan untuk konversi selanjutnya ke mata uang asli."

Rusia menyebut kondisi “default” ini adalah buatan. Pihaknya mengaku memiliki uang untuk membayar utangnya, tetapi menyatakan sanksi telah membekukan cadangan mata uang asingnya yang disimpan di luar negeri.

“Ada uang dan ada juga kesiapan untuk membayar,” kata Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov bulan lalu sebagaimana dilansir AP.

“Situasi ini, yang diciptakan secara artifisial oleh negara yang tidak bersahabat, tidak akan berpengaruh pada kualitas hidup orang Rusia.”

Meski demikian, Tim Ash, analis senior pasar negara berkembang di BlueBay Asset Management, mengatakan bahwa default "jelas tidak" di luar kendali Rusia. Sebab sanksi yang mencegahnya membayar utangnya diberikan karena tindakannya menginvasi Ukraina.

Berikut adalah hal-hal penting soal kondisi Rusia gagal bayar utang luar negeri yang perlu diketahui.

Baca juga: Rusia Gagal Bayar Utang Luar Negeri, Bangkrut Juga seperti Sri Lanka?

Berapa utang Rusia?

Utang Rusia mencapai sekitar 40 miliar dollar AS (sekitar Rp 600 triliun) obligasi asing, sekitar setengahnya merupakan kewajiban kepada orang asing.

Sebelum dimulainya invasi ke Ukraina, Rusia memiliki sekitar 640 miliar dollar AS (Rp 9,5 kuadriliun) dalam mata uang asing dan cadangan emas, yang sebagian besar disimpan di luar negeri dan sekarang dibekukan.

Rusia tidak pernah gagal membayar utang internasionalnya sejak Revolusi Bolshevik lebih dari satu abad yang lalu, ketika Kekaisaran Rusia runtuh dan Uni Soviet dibentuk.

Rusia gagal membayar utang domestiknya pada akhir 1990-an, tetapi mampu pulih dari default itu dengan bantuan bantuan internasional.

Investor telah memperkirakan Rusia akan default selama berbulan-bulan. Kontrak asuransi yang mencakup utang Rusia telah memperkirakan kemungkinan gagal bayar sebesar 80 persen selama berminggu-minggu, dan lembaga pemeringkat seperti Standard & Poor's dan Moody's telah menilai utang negara itu jauh ke golongan “junk” (sampah).

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-124 Serangan Rusia ke Ukraina, Putin ke Indonesia, Rusia Nyaris Gagal Bayar Utang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com