Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Nyatakan Siap Akhiri Serangan, Beri Syarat ke Ukraina

Kompas.com - 29/06/2022, 07:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Newsweek,TASS

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia menyatakan siap mengakhiri serangan ke Ukraina, tetapi dengan syarat.

Kremlin mengatakan pada Selasa (28/6/2022), bahwa Rusia akan menghentikan serangannya segera setelah Ukraina menyerah, mendesak Kyiv untuk memerintahkan pasukannya meletakkan senjata mereka.

Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan, bahwa agresi dapat berakhir hampir seketika apabila Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memerintahkan para pejuang untuk meletakkan senjata mereka.

Baca juga: Pernah Jadi Anggota, Kenapa Rusia Tidak Masuk G7?

"Pihak Ukraina dapat menghentikan semuanya sebelum akhir hari ini," kata dia, sebagaimana dilansir Kantor Berita Rusia TASS.

"Kami membutuhkan perintah kepada unit nasionalis untuk meletakkan senjata mereka, perintah kepada militer Ukraina untuk meletakkan senjata mereka," tambah Juru Bicara Kremlin, seraya menambahkan bahwa Kyiv harus juga memenuhi daftar tuntutan Federasi Rusia.

"Sisanya adalah pikiran kepala negara Ukraina," ujar dia.

Perang Rusia-Ukraina telah berlangsung selama empat bulan dengan tidak ada pihak yang menyerah.

Petinggi Rusia telah menyatakan bahwa tidak pernah ada tenggat waktu yang terkait dengan invasi awal.

Peskov mengatakan hal yang sama pada Selasa ketika ditanya apakah ada perkiraan kerangka waktu untuk menyelesaikan operasi militer Rusia di Ukraina. Dia langsung menjawab dengan kata "tidak".

Baca juga: 4 Syarat yang Diminta Rusia dari Ukraina jika Ingin Invasi Dihentikan Segera

"Kami hanya dipandu oleh pernyataan Presiden kami (Vladimir Putin bahwa) operasi militer khusus berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuannya," tambah Peskov, menurut TASS.

Sementara itu, pada Jumat (24/6/2022), setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan dia percaya bahwa NATO dan Uni Eropa (UE) sedang membangun koalisi untuk kemungkinan berperang dengan Rusia.

Dia bahkan menyinggung soal Adolf Hitler dalam konteks konflik Rusia-Ukraina saat ini.

"Hitler mengumpulkan sebagian besar dari negara-negara Eropa di bawah panjinya untuk perang melawan Uni Soviet," kata Lavrov.

Pada Minggu (26/6/2022), Zelensky sendiri telah mendesak Belarus untuk menghindari terjerat dalam konflik Rusia-Ukraina yang sudah berbulan-bulan.

Dia mengatakan kepada negara itu bahwa Kremlin menganggap "hidup mereka tidak berharga".

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tersenyum sambil mengepalkan kedua tangan saat Uni Eropa mengumumkan Ukraina sebagai negara kandidat anggota pada Kamis (23/6/2022). Dimasukkannya Ukraina sebagai negara kandidat anggota Uni Eropa terjadi di tengah perang Rusia-Ukraina.INSTAGRAM @zelenskiy_official Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tersenyum sambil mengepalkan kedua tangan saat Uni Eropa mengumumkan Ukraina sebagai negara kandidat anggota pada Kamis (23/6/2022). Dimasukkannya Ukraina sebagai negara kandidat anggota Uni Eropa terjadi di tengah perang Rusia-Ukraina.

"Anda sedang ditarik ke dalam perang. Kremlin telah memutuskan segalanya untuk Anda," kata Zelensky dalam pidato video pada Minggu malam.

Baca juga: Zelensky Desak Pemimpin Dunia Bantu Pastikan Perang Berakhir Akhir Tahun

"Tapi kamu bukan budak dan umpan meriam. Kamu tidak harus mati," tambah Zelensky.

Kemudian pada Senin (27/6/2022), menyusul serangan rudal Rusia di Kremenchuk di Ukraina tengah yang menyebabkan sedikitnya 15 kematian, para pemimpin dunia di KTT Kelompok Tujuh (G7) di Jerman dengan cepat mengutuk agresi Rusia .

"Serangan membabi buta terhadap warga sipil tak berdosa merupakan kejahatan perang," kata para pemimpin dalam sebuah pernyataan bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com