BERLIN, KOMPAS.com – Perdana Menteri (PM) Italia Mario Draghi mengatakan pada Selasa (28/6/2022), bahwa ketua G20 2022 Joko Widodo, telah mengesampingkan kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT G20 di Bali, Indonesia pada November nanti, sebuah pernyataan yang dengan cepat ditepis oleh Kremlin.
Indonesia memegang kepresidenan bergilir G20 tahun ini dan negara-negara Barat telah menekan Jokowi untuk mengecualikan Presiden Rusia dari KTT, setelah mengumumkan pada April bahwa Putin telah diundang.
“Presiden Widodo mengesampingkannya. Dia (Putin) tidak akan datang,” kata Draghi kepada wartawan di akhir KTT G7 dua hari di Jerman, di mana Jokowi diundang sebagai tamu.
Baca juga: Media Asing Ramai-ramai Beritakan Agenda Jokowi Bertemu Putin, Ini yang Diulas
"Apa yang mungkin terjadi adalah partisipasi jarak jauh (oleh Putin), kita lihat saja nanti," tambah PM Italia, dikutip dari AFP.
Kremlin bereaksi cepat atas pernyataan Draghi mengenai kemungkinan Putin tak akan hadiri KTT G20 di Bali.
Penasihat Kremlin Yuri Ushakov memberi tanggapan, bahwa Draghi tidak memutuskan soal itu.
"Kami telah menerima undangan dan kami telah menanggapinya secara positif," kata Ushakov, menurut kantor berita Rusia Interfax.
"Dia (Draghi) pasti lupa bahwa dia bukan lagi tuan rumah G20, seperti tahun lalu,” tambah Ushakov.
Baca juga: KTT G20, Kremlin Pastikan Putin ke Indonesia
Pada Senin, Ushakov mengatakan bahwa Rusia tertarik untuk berpartisipasi dalam KTT 15-16 November di mana Putin telah diundang untuk hadir secara langsung.
Indonesia, seperti kebanyakan negara berkembang utama, telah mencoba untuk mempertahankan posisi netral dan telah menyerukan resolusi damai untuk ofensif selama berbulan-bulan Rusia di Ukraina.
Jokowi sendiri dijadwalkan akan mengunjungi Kyiv pekan ini untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky -yang juga dia undang ke KTT G20-, sebelum menuju ke Moskwa untuk bertemu Putin.
Jokowi telah berbicata dirinya akan mendesak pembicaraan damai selama menemui dua pemimpin negara itu.
Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan para pemimpin G7 menunjukkan persatuan yang kuat bahwa mereka tidak ingin memisahkan G20.
Dia mengatakan, untuk saat ini, para pemimpin G7 masih berencana pergi ke Bali daripada memboikot dari acara tersebut.
Kepala Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, sebelumnya mengatakan dia tidak mengesampingkan duduk dengan Putin.
"Penting untuk memberitahunya secara langsung apa yang kita pikirkan tentang dia," katanya.
Baca juga: Kanselir Jerman Beri Sinyal Tetap Hadiri KTT G20 di Bali Meski Putin Hadir
Negara-negara G20 menyumbang sekitar 80 persen dari total output ekonomi dunia, sedangkan G7 menyumbang sekitar 31 persen.
Putin bergabung dengan KTT G20 tahun lalu di Roma Oktober lalu melalui konferensi video, karena krisis virus corona.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.