Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

G7 dan PBB Keluarkan Kecaman atas Serangan Rusia ke Mal Kremenchuk: Barbar dan Mengerikan

Kompas.com - 28/06/2022, 16:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

KYIV, KOMPAS.com - Para pemimpin G7 mengecam kriman rudal mematikan dalam serangan Rusia ke Mal Kremenchuk, pusat perbelanjaan Ukraina yang ramai, dan menyebutnya sebagai kejahatan perang yang "keji".

Para pemimpin G7, yang mengadakan pertemuan di Jerman, berjanji bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu akan dimintai pertanggungjawaban.

Baca juga: Rudal Rusia Hantam 1.000 Orang di Mal Ukraina, 16 Tewas dan 59 Luka-luka

Sedikitnya 18 orang tewas dalam serangan di kota Kremenchuk, sementara 59 lainnya terluka.

“Serangan membabi buta terhadap warga sipil tak berdosa merupakan kejahatan perang,” kata pernyataan G7 sebagaimana dilansir Al Jazeera pada Selasa (28/6/2022).

Ukraina menuduh Rusia sengaja menargetkan warga sipil. Presiden Volodymyr Zelensky menyebutnya "salah satu aksi teroris paling berani dalam sejarah Eropa" dalam siaran malamnya yang diunggahan Telegram.

“Kota yang damai, pusat perbelanjaan biasa – wanita, anak-anak, warga sipil biasa di dalam,” kata Zelensky, yang sebelumnya membagikan video mal yang dilalap api dengan puluhan penyelamat dan truk pemadam kebakaran di luar.

Komando angkatan udara Ukraina mengatakan mal itu dihantam oleh dua rudal jarak jauh X-22, yang ditembakkan dari pesawat pembom Tu-22M3 yang terbang dari lapangan terbang Shaykovka di wilayah Kaluga Rusia.

Baca juga: Apa Itu Kejahatan Perang dan Contoh Tindakannya

Baca juga: Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional: Sejarah dan Fungsi

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-124 Serangan Rusia ke Ukraina, Putin ke Indonesia, Rusia Nyaris Gagal Bayar Utang

Wakil duta besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, menulis di Twitter, tanpa mengutip bukti, bahwa serangan itu adalah "provokasi Ukraina".

“Persis seperti apa yang diperlukan rezim Kiev untuk membuat fokus tetap pada Ukraina sebelum KTT NATO,” katanya, mengacu pada pertemuan aliansi di Madrid yang dimulai pada Selasa (28/6/2022).

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, berbicara dari pertemuan G7 di Pegunungan Alpen Bavaria, mengatakan serangan Kremenchuk menunjukkan "parahnya kekejaman dan barbarisme" Putin.

“Putin harus menyadari bahwa perilakunya tidak akan berdampak apa pun selain memperkuat tekad bahwa Inggris dan setiap negara G7 lainnya mendukung Ukraina selama diperlukan,” katanya.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dunia melihat serangan itu dengan "kengerian".

Sementara kantor Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk serangan itu sebagai "benar-benar menyedihkan".

Kremenchuk sejauh ini terhindar dari serangan langsung dalam konflik tersebut, kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, pada konferensi pers harian.

“Kami sekali lagi menekankan bahwa para pihak berkewajiban untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil berdasarkan hukum humaniter internasional,” tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com