Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akan Temui Putin dan Zelensky, Bisakah RI Cegah Krisis Pangan Global?

Kompas.com - 29/06/2022, 08:46 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo disebut akan menawarkan solusi untuk mengatasi ancaman krisis pangan global yang dipicu oleh invasi Rusia di Ukraina.

Presiden Jokowi dilaporkan membawa proposal koridor pangan, skema yang sebelumnya pernah disampaikan beberapa negara.

Menurut laporan Organisasi Pangan Dunia (FAO), perang Ukraina-Rusia akan mendorong 47 juta orang di seluruh dunia masuk ke jurang kerawanan pangan akut.

Baca juga: PM Italia: Jokowi Bilang Putin Tak Akan Hadiri KTT G20 di Bali

Guru besar dari IPB menilai ini adalah ancaman nyata, yang juga akan terjadi di Indonesia jika perang tidak berhenti sampai 2024.

Langkah yang diambil Presiden Jokowi diapresiasi sejumlah pengamat hubungan internasional, meskipun diragukan akan diterima oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno, mengatakan Presiden Joko Widodo akan menyampaikan pandangan tentang krisis pangan global dalam pertemuan dengan Presiden Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Menurut Arif, Presiden Jokowi akan menawarkan gagasan "koridor pangan" kepada kedua kepala negara.

"Ya, Pak Presiden akan minta Presiden Putin untuk membuka koridor pupuk dan koridor gandum," katanya kepada BBC News Indonesia, Selasa (28/6/2022).

Koridor ini merupakan jalur distribusi barang yang dijamin kedua negara, Rusia dan Ukraina, bebas dari aktivitas perang, yang posisinya menyerupai koridor bagi warga sipil yang ingin menyelamatkan diri dari perang.

Baca juga: Media Asing Ramai-ramai Beritakan Agenda Jokowi Bertemu Putin, Ini yang Diulas

Sebelumnya, dalam pertemuan tingkat tinggi dengan pemimpin kelompok negara maju G7, Jokowi menyampaikan keprihatinan tentang ancaman krisis pangan global menyusul krisis Ukraina-Rusia.

Ancaman krisis pangan ini akan lebih dulu menyasar negara-negara berkembang.

Menurut World Food Programme, 323 juta orang di tahun 2022 ini terancam menghadapi kerawanan pangan akut.

"G7 dan G20 memiliki tanggung jawab besar untuk atasi krisis pangan ini," ungkap Jokowi.

"Mari kita tunaikan tanggung jawab kita, sekarang, dan mulai saat ini," tambah dia dalam KTT G7 sesi II dengan topik ketahanan pangan dan kesetaraan gender, yang berlangsung di Elmau, Jerman (27/6/2022).

Dalam keterangan tertulis kepada pers, Jokowi mengatakan pentingnya dukungan negara G7 apa yang dia sebut "me-reintegrasi ekspor gandum Ukraina dan ekspor komoditas pangan dan pupuk Rusia dalam rantai pasok global".

Baca juga: PM Italia: Jokowi Bilang Putin Tak Akan Hadiri KTT G20 di Bali

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com