MOSKWA, KOMPAS.com – Sebelum menemui Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo, Presiden Rusia Vladimir Putin akan lebih dulu mengunjungi dua negara kecil bekas Soviet di Asia Tengah pekan ini.
Hal itu dilaporkan oleh televisi pemerintah Rusia pada Minggu (27/6/2022).
Jika terjadi, ini akan menjadi perjalanan pertama Putin ke luar negeri sejak memerintahkan invasi ke Ukraina.
Baca juga: Media Rusia soal Rencana Pertemuan Jokowi-Putin: Kunjungan Sangat Penting
Invasi Rusia pada 24 Februari telah menewaskan ribuan orang, membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal.
Invasi ini juga telah menyebabkan sanksi keuangan yang berat dari Barat untuk Rusia, yang menurut Putin adalah alasan untuk membangun hubungan perdagangan yang lebih kuat dengan kekuatan lain seperti China, India dan Iran.
Diberitakan Reuters, Pavel Zarubin, koresponden Kremlin dari stasiun televisi pemerintah Rossiya 1, mengatakan bahwa Putin akan mengunjungi Tajikistan dan Turkmenistan dan kemudian bertemu dengan Presiden Jokowi untuk melakukan pembicaraan di Moskwa.
Di Dushanbe, Putin diagendakan akan bertemu Presiden Tajikistan Tajik Imomali Rakhmon, sekutu dekat Rusia dan penguasa terlama di bekas negara Soviet.
Sementara di Ashgabat, Turkmenistan, menurut Zarubin, Putin dijadwalkan menghadiri KTT negara-negara Kaspia termasuk para pemimpin Azerbaijan, Kazakhstan, Iran dan Turkmenistan.
Baca juga: Jokowi Akan Temui Putin dan Zelensky, Desak Akhiri Perang
Putin juga berencana mengunjungi kota Grodno di Belarus pada 30 Juni dan 1 Juli untuk mengambil bagian dalam sebuah forum dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
Rencana ini dilaporkan oleh kantor berita Rusia RIA dengan mengutip keterangan Valentina Matviyenko, ketua majelis tinggi parlemen Rusia yang disampaikan kepada televisi Belarus pada Minggu.
Perjalanan terakhir Putin yang diketahui di luar Rusia adalah kunjungan ke Beijing pada awal Februari 2022, di mana ia dan Presiden China Xi Jinping meluncurkan perjanjian persahabatan "tanpa batas" beberapa jam sebelum keduanya menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin.
Rusia menyampaikan telah mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari untuk menurunkan kemampuan militer tetangganya, mencegahnya digunakan oleh Barat untuk mengancam Rusia, membasmi nasionalis, dan membela penutur bahasa Rusia di wilayah timur.
Ukraina menyebut invasi tersebut sebagai perampasan tanah bergaya kekaisaran.
Baca juga: Kunjungan ke Ukraina, Jokowi Disarankan Pakai Pendekatan Ekonomi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.