Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/06/2022, 19:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

LONDON, KOMPAS.com – Sejumlah media asing terpantau cukup intens memberitakan agenda Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo akan menemui Presiden Rusia Vladimir Putin dalam waktu dekat.

Misalnya saja Reuters. Pada hari ini saja, Senin (27/6/2022), kantor berita internasional yang bermarkas di London, Inggris itu telah menerbitkan tiga artikel yang menyinggung agenda Jokowi bertemu Putin.

Pertama, agenda Jokowi ke Moskwa disinggung Reuters saat memberitakan tentang tindakan Rusia yang meningkatkan serangan rudal ke Ukraina ketika para pemimpin G7 berkumpul di Jerman.

Baca juga: Media Rusia soal Rencana Pertemuan Jokowi-Putin: Kunjungan Sangat Penting

Dalam artikel berjudul Russia steps up missile strikes on Ukraine as G7 leaders gather itu, disebutkan bahwa Jokowi telah mengatakan akan mendesak presiden Rusia dan Presiden Ukraina untuk memulai dialog dan akan meminta Putin untuk memerintahkan gencatan senjata.

"Perang harus dihentikan dan rantai pasokan pangan global perlu diaktifkan kembali," ungkap Jokowi sebagaimana diberitakan Reuters.

Agenda Jokowi menemui Putin kemudian disinggung Reuters saat memberitakan Presiden Rusia akan melakukan perjalanan ke luar negeri untuk kali pertama sejak invasi ke Ukraina, yakni ke dua negara di Asia Tengah bekas Uni Soviet.

Dalam artikel berjudul Russia's Putin to make first foreign trips since launching Ukraine war, disampaikan bahwa Putin akan lebih dulu mengunjungi Tajikistan dan Turkmenistan sebelum menemui Jokowi di Ibu Kota Moskwa.

Fokus pada krisis pangan

Agenda Jokowi bertemu Putin kemudian diulas Reuters lebih dalam saat menerbitkan artikel berjudul Indonesian peace mission to Russia and Ukraine to put focus on food crisis di situs web mereka pada Senin sore.

Baca juga: Sebelum Temui Jokowi, Putin Akan Bertolak ke Tajikistan dan Turkmenistan

Di dalam artikel itu, dijelaskan bahwa Presiden Jokowi yang pada tahun ini menjabat juga sebagai Ketua G20, akan mendesak Rusia dan Ukraina untuk menghidupkan kembali pembicaraan damai, dan mencari cara untuk membebaskan ekspor gandum ke pasar global saat dirinya berkunjung ke dua negara tersebut dalam waktu dekat.

Disampaikan pula bahwa, Jokowi adalah salah satu dari enam pemimpin dunia yang sudah ditunjuk PBB sebagai "juara" dari Global Crisis Response Group (GCRG).

GCRG dibentuk untuk mengatasi ancaman gelombang kelaparan dan kemelaratan yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat dari perang di Ukraina.

Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin, 18 Mei 2016.MIKHAIL SVETLOV/GETTY via BBC INDONESIA Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin, 18 Mei 2016.

Dalam wawancara dengan CNBC pada 22 Juni, Jokowi menyatakan bahwa dirinya berkomitmen untuk mengatasi kenaikan harga pangan dan energi, dengan konflik Ukraina yang menyebabkan kekurangan pangan dan energi yang telah memicu inflasi di banyak negara.

"Produk pangan dan pupuk dari Rusia dan Ukraina perlu diintegrasikan kembali ke pasar global, meskipun (tengah terjadi) perang," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi, Minggu.

Baca juga: Jokowi Akan Temui Putin dan Zelensky, Desak Akhiri Perang

"Hal ini diperlukan untuk mengamankan koridor gandum dari Ukraina dan membuka ekspor makanan dan pupuk dari Rusia," tambah dia.

Sebelum perang, Ukraina adalah salah satu pemasok gandum terbesar di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com